kip lhok
Beranda / Opini / Berkolaborasi Untuk Literasi

Berkolaborasi Untuk Literasi

Jum`at, 10 Desember 2021 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof. Eka Srimulyani. [Foto: IST] 


Memulai dan Memantik Motivasi

Literasi merupakan satu unsur yang menjadi modal kemajuan sebuah masyarakat dan bangsa. Walaupun sejak dulu kampanye gerakan literasi sudah dilakukan untuk menyelesaikan berbagai persoalan, tapi masalah literasi tetap menjadi isu di beberapa masyarakat terutama di desa (gampong). Merebaknya pandemi Covid-19 membuat sekolah beralih ke daring. Kemudian, ada banyak persoalan yang muncul, salah satunya learning loss. Pada tingkat dasar, learning loss ini termasuk ketidakmampuan menguasai literasi dasar seperti membaca dan menulis di usia sekolah dasar. Kondisi keluarga juga membuat tidak semua orang tua dapat melakukan pekerjaan mendidik di rumah. Ketika sekolah daring, salah satu yang menjadi alasannya, yakni pekerjaan atau keharusan untuk mencari pendapatan keluarga.

Kondisi tersebut yang kemudian melatarbelakangi kegiatan GBB (Gerakan Bek Beuo) yang dilakukan Peer Lighter’s Association (PLA) yang mengawali kegiatan pengabdiannya secara intensif di Gampong Blang Krueng, Kabupaten Aceh Besar. PLA adalah sebuah komunitas tempat berkumpulnya anak muda/mahasiswa yang fokus pada isu sosial, budaya dan pendidikan. Para pembinanya, yaitu Prof. Eka Srimulyani, Dr. Syaifullah Muhammad, dan Ida Fitria Spsi, Msc. PLA dalam dua tahun terakhir dipimpin oleh Teungku Raja Rachmatullah, Syauqi Umardhian dan tim koordinator lapangan yang juga aktif ikut membuat kegiatan gerakan literasi yang berlangsung dan terus berproses.

Kegiatan serupa walaupun tidak berlangsung intensif, sudah pernah dilakukan sebelumnya di tempat lain, termasuk dipadukan dengan kegiatan psiko-edukasi. Untuk mendapat gambaran yang lebih tentang apa dan bagaimana, PLA telah dua kali sharing dengan Nita Juniarti dari Sigupai Mambaco, sehingga tidak hanya memberi inspirasi tapi juga memerkuat motivasi. Di pertemuan virtual terakhir termasuk menggali bagaima teknik membaca “read aloud” yang cukup penting dan berpengaruh pada diri anak-anak bila dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.

Tahapan Kegiatan

Sebelum kegiatan literasi di Gampong Blang Krueng dimulai, assessment awal dengan perwakilan masyarakat, khususnya aparatur gampong dilakukan dengan mendalami situasi dan kondisi masyarakat setempat. Dalam beberapa pertemuan, kesempatan membangun komunikasi awal dengan mitra, misalnya perpustakaan dan pihak sekolah dilakukan pada tahap ini.

Tahapan berikutnya, yakni mematangkan program dengan sebuah rancangan sederhana kegiatan dan kebutuhan sumber daya volunteer yang akan menjadi personel dan ujung tombak melakukan kegiatan literasi di lapangan.

Berikutnya, rekrutmen volunteer yang akan terlibat dengan memperhatikan kesesuaian bidang kuliah dan juga pengalaman. Setelah itu, para volunteer dilatih oleh para volunteer senior yang sudah sangat berpengalaman dan kompeten dalam bidangnya.

Briefing pra-lapangan dan sosialisasi kegiatan, diawali dengan kegiatan launching yang melibatkan aparat gampong dan masyarakat yang juga dihadiri oleh masyarakat setempat dari berbagai kalangan termasuk kelompok ibu-ibu PKK.

Berkolaborasi dengan IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) wilayah Aceh

Salah satu kekuatan tim dari gerakan ini juga berasal dari expertise dan komitmen yang kuat dari IPI yang memiliki tim tersendiri dengan bidang dan divisi yang terkait erat dengan pengembangan literasi. Namun, salah satu kesamaan dari PLA dan IPI, yaitu fokus pada kerja-kerja kesukarelawanan dengan para volunteer muda yang siap untuk terlibat.

Diskusi demi diskusi tidak hanya menjadi ruang koordinasi, tetapi juga perlahan membangun sinergi dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan. IPI yang dipimpin oleh Nazaruddin, M.LIS, didukung oleh tim solid di belakangnya, antara lain Siti Aminah, Rahmad, Arkin. Mereka mampu memberikan tidak hanya tambahan tenaga dan semangat, tetapi juga ide-ide kreatif untuk kegiatan literasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat.

Dalam pertemuan terakhir dengan IPI kemudian muncul rencana untuk melaksanakan kegiatan storytelling dengan menghadirkan mobil keliling dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh (DPKA). Dalam kegiatan yang bertempat di balee pemuda gampong setempat, Kepala DPKA, Dr. Edi Yandra, S.STP, M.SP ikut hadir ke lokasi beserta Kabid terkait, Zulfadli, S.E, M.M.

Bagi Gampong Blang Krueng sendiri, kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dengan melibatkan pustaka keliling, satu paket dengan kegiatan storytelling. Antusiasme masyarakat khususnya anak-anak cukup tinggi. Ini terlihat dari tingkat kehadiran mereka di tempat lokasi dalam jumlah yang cukup besar.

Memperkuat Literasi dan Inovasi Gampong

Kegiatan terus berlanjut kemudian tidak hanya pada sisi literasi, tetapi juga membangun potensi inovasi masyarakat gampong dalam hal ekonomi. Salah satunya melalui kerja sama dengan ARC (Atsiri Research Centre) Universitas Syiah Kuala. Setelah melalui beberapa proses komunikasi awal, akhirnya pelatihan vokasi yang memiliki potensi pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan di Gampong Blang Krueng juga.

Sama dengan literasi, kata kuncinya di sini juga “kolaborasi”. Membangun sinergi, menyatukan semangat dan potensi untuk berbagi tanpa mengharap pamrih. Potensi keahlian ini ke depan akan semakin berkembang bila didukung dengan sistem pengelolaan yang lebih baik dari gampong, misalnya lewat BUMG (Badan Usaha Milik Gampong).

Karena yang terlibat, kebanyakan adalah mahasiswa, maka dinamika perkuliahan menjelang dan akhir semester tentu sangat menyita perhatian, sehingga kebutuhan untuk volunteer tambahan tidak bisa dielakkan. Pada tahap ini, salah satu Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) di lingkungan UIN Ar-raniry ikut ambil bagian untuk memperkuat literasi di sekolah gampong. Jadinya kegiatan literasi kemudian dilakukan di sekolah gampong sebagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler sekolah untuk membantu kondisi khusus dari beberapa siswa/i yang memerlukan dukungan atau tambahan pembelajaran dalam rangka memperkuat kemampuan literasi mereka. Saat kegiatan ini akan berakhir yang akan dilakukan adalah suatu evaluasi untuk kemudian diperbaiki lebih baik lagi, sehingga dapat direplikasi di tempat yang berbeda.

Menuju Kabupaten dan Gampong Lain

Gerakan ini terus bergerak dan melebar. Dalam waktu dekat, kegiatan serupa akan dilakukan di salah satu gampong di Nagan Raya. Gampong yang dipilih kebetulan adalah gampong yang termasuk kategori tertinggal dan perlu mendapat perhatian. Gampong ini terletak di wilayah ring 1 tempat beroperasinya salah satu perusahaan tambang.

Tingkat literasi di kalangan anak-anak usia sekolah mengindikasikan masih ada persoalan. Di gampong ini juga belum ada pustaka gampong yang menjadi sentra untuk kegiatan literasi. Kegiatan literasi sederhana yang dilakukan selama ini berlokasi di sebuah balee di gampong tersebut dan sudah lama terhenti karena beberapa faktor.

Kegiatan di gampong ini akan dilakukan dengan melibatkan generasi muda melalui organisasi IPELMASRA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nagan Raya) didukung oleh IPI Aceh dan PLA. Tentu saja, masih banyak kerja-kerja literasi yang harus berlanjut dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak. Tentu masih banyak yang perlu diperbaiki, dikelola lebih baik lagi, serta dimodifikasi, tapi kolaborasi berbagai pihak dengan IPI, DPKA, organisasi kemahasiswaan, dan pihak lainnya tentu saja akan membuat [inovasi] gerakan literasi ini tidak akan pernah berhenti.

Bergerak, bersinergi, berkolaborasi untuk membangun literasi. Semoga![***]

*Penulis: Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof. Eka Srimulyani.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda