kip lhok
Beranda / Opini / Risiko Kripto dan Investasi Kreatif

Risiko Kripto dan Investasi Kreatif

Senin, 14 Agustus 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Penulis :
Ayi Jufridar


Ayi Jufridar, wartawan serta dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh


DIALEKSIS.COM | Opini - Kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia oleh senior akibat kerugian investasi kripto menjadi peringatan bagi semua pihak tentang bahaya yang mengancam di balik transaksi aset digital tersebut. Kerugian akibat investasi di kripto membuat mahasiswa berinisial AAB (23) tega membunuh rekannya MNZ (19) untuk menguasai kekayaan milik korban.   

Kisah investasi kripto memang sarat dengan drama, baik bagi yang sudah berhasil atau pernah berhasil, maupun bagi yang gagal. Berawal dari sekadar iseng atau hobi, banyak investor kripto (cryptocurrency) mendapatkan cuan besar dan kemudian bisa membeli aset “nyata” lain seperti mobil dan rumah. Profit dari investasi kripto dalam jangka panjang yang mencapai ribuan persen dari investasi awal, membuat banyak orang terutama generasi muda tertarik untuk terjun di dalamnya. Ada yang berhasil, tapi tak sedikit yang kemudian tenggelam di dasar samudra dan mengambil keputusan nekat untuk mengatasi masalah dengan masalah yang lebih besar.   

Impian cuan besar membuat investor gelap mata, bukan saja terhadap risiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga nekat melakukan tindak kejahatan merampok dan melenyapkan nyawa orang lain, seperti dalam kasus mahasiswa UI. 

Paham saja tak cukup


Para pakar dan penasihat investasi sering mengibaratkan perdagangan kripto seperti membalap dengan mobil Formula-1 (F1) yang berlaju dengan kecepatan tinggi. Trading kripto adalah jet darat dengan berbagai risiko yang ada. 

Memahami risiko semata, tanpa pengendalian diri yang memadai, belumlah cukup. Ini sama saja seperti memahami cara mengendarai F1 dan mampu menghapal fungsi 18 tombol pada lingkar kemudi. Ketika mobil meroket ditambah tekanan untuk terus berada di depan (baca: mendapatkan keuntungan), maka dibutuhkan keahlian dan konsentrasi tinggi.

Tak salah jika banyak penasihat investasi kemudian menyarankan agar calon investor memulai dari balapan yang lebih aman, seperti di reksadana dan saham dengan risiko yang lebih terkendali. Sistem perlindungan di saham, lebih aman bagi investor meski tetap ada kekurangannya. Hukum high risk high return tetap berlaku.

Menggunakan sumber dana yang jelas bukan uang panas juga sangat disarankan. Banyak investor mendapatkan masalah justru karena berinvestasi dengan aset yang seharusnya tidak digunakan untuk investasi dengan risiko tinggi seperti trading kripto. Ada investor menggunakan uang arisan untuk membeli kripto. Ada juga di grup media sosial yang mengaku menggunakan uang kredit untuk membeli kripto tertentu yang kemudian harganya anjlok tajam bahkan delisting dari tempat perdagangan dan penukaran (exchanger).   

Pemilihan jenis kripto dan exchanger yang aman juga harus menjadi perhatian. Ada 219 jenis kripto sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang bisa menjadi salah satu referensi. Namun, harus diperbaharui kembali karena perdagangan kripto sangat dinamis sementara peraturan Bappebti tentang jenis kripto dikeluarkan tahun 2022 lalu. Banyak kripto prospektif sedang berada di harga bawah yang menjadi pilihan.    

Demikian juga dengan pemilihan exchanger resmi diakui di Indonesia bisa menjadi pilihan untuk alasan keamanan, selain pertimbangan lain seperti kemudahan, efektivitas, dan efisiensi transaksi. 

Investasi kreatif


Salah satu metode investasi di pasar kripto yang jarang disinggung para pakar adalah kreativitas tanpa modal uang. Ada beberapa platform media sosial berbasis teknologi blockchain dan kripto yang bisa digunakan untuk mengumpulkan kripto dengan gratis. 

Dua platform yang populer di Aceh adalah steemit.com dan hive.blog. Keduanya memiliki pengguna paling banyak di Aceh, bahkan melebihi pengguna di Indonesia secara keseluruhan. Para kreator di Aceh bahkan sudah menjadi leader dari berbagai komunitas internasional. Mereka memiliki pengaruh tinggi dalam mendukung jenis konten dan memberikan kurasi terhadap postingan dari seluruh dunia. Potensi ini jarang dilirik calon investor karena menuntut konsistensi membuat konten dalam jangka panjang. 

Dari beberapa pertemuan untuk menarik lebih banyak pengguna di kedua platform tersebut, anak muda tidak tertarik karena berpikir jangka pendek. Mereka ingin mendapatkan cuan cepat dari postingan sehingga kurang menghargai proses dan kerja keras. 

Setelah bergabung dan membuat postingan, mereka berhenti karena tidak mendapatkan profit sesuai harapan. Padahal, ketika mereka aktif memposting foto, video, dan artikel pendek lainnya di media sosial lain seperti Instagram, Facebook, Twitter, atau Tiktok, mereka juga tidak mendapatkan penghargaan dalam bentuk materi, kecuali beberapa orang yang memang sudah konsisten menjadi konten kreator.  

Intinya, tidak ada cara instan. Semuanya membutuhkan cucuran keringat. Kalau ingin cepat berhasil dan mendapatkan cuan, jadilah investor dengan membeli kripto sebanyak mungkin agar bisa meningkatkan power di kedua platform di atas. Tapi sekali lagi, investasi ini mengandung risiko tinggi, selain peluang cuan besar.  

Investasi kreatif di platform media sosial berbasis kripto menjadi pilihan murah dan mudah karena bisa dilakukan sekalian dengan menyalurkan passion pengguna seperti dalam bidang menulis, fotografi, video, kuliner, pariwisata, seni, olah raga, dan sebagainya. 

Jangkauan komunitas yang mudah dari seluruh dunia, juga menjadi nilai positif untuk membangun jaringan sembari memperdalam beberapa bahasa internasional. Sekali menceburkan diri dan berada dalam samudra platform, seorang pengguna bisa mendapatkan ribuan kemungkinan untuk mendulang kripto secara percuma dan mendapatkan manfaat lainnya.  

Investasi kratif dengan menjadi konten kreator bisa dikombinasikan dengan upaya mendapatkan airdrop dari beberapa jenis kripto sebelum peluncuran. Pemburu airdrop gratis sudah banyak yang berhasil, meski bagi beberapa orang dinilai melelahkan karena terkadang mereka mengumpulkan koin micin tak bernilai bahkan kemudian hilang dari pasaran. Tapi sebagai salah satu alternatif investasi kreatif, tidak ada salahnya didalami.   

Bergabung di komunitas 


Investasi dalam kripto dan lainnya membutuhkan komunitas aktif dan dinamis untuk memperbaharui informasi, belajar, sekaligus memperkecil risiko. Ada sejumlah komunitas yang siap berbagi pengalaman dan peluang mendapatkan cuan dengan berbagai cara tanpa investasi uang. Beberapa di antaranya, seperti Kongkow Kripto yang digagas sejumlah wartawan dan penulis, sudah sangat kuat. Mereka sering menjadi pemateri dalam berbagai seminar atau diskusi kripto di berbagai daerah di Indonesia. Investor kripto di Aceh juga banyak bergabung di sana. 

Ada juga komunitas berbayar yang terdiri dari berbagai investor besar di pasar kripto. Dalam komunitas ini, anggota bisa mendapatkan berbagai analisis pasar dan informasi terbaru tentang perkembangan kripto. Sebagai pemula (newbie), pilihlah komunitas gratis tetapi bermanfaat positif untuk berinvestasi.  

Berbagai strategi di atas menjadi pilihan investasi di pasar kripto yang tidak selamanya menakutkan, dus tidak selamanya pula memberikan keuntungan besar. Di era digital dan kecerdasan buatan seperti sekarang, peluang investasi sudah sangat beragam, sama beragamnya dengan risiko yang dihadapi.

Penulis

Ayi Jufridar, wartawan serta dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh. Aktif trading kripto sejak 2017

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda