Beranda / Opini / URGENSI DEBAT PUBLIK PILKADA ACEH 2024 DALAM MENINGKAT PARTISIPASI PEMILIH

URGENSI DEBAT PUBLIK PILKADA ACEH 2024 DALAM MENINGKAT PARTISIPASI PEMILIH

Kamis, 24 Oktober 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Penulis :
Kamaruddin Hasan

Penulis: Kamaruddin Hasan Akademisi Unimal (Pengamat Komunikasi Politik & Komunikasi Damai)


DIALEKSIS.COM | Opini - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh telah menggelar debat publik untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang akan bertarung dalam Pilkada 2024. Debat pertama dilaksanakan pada 25 Oktober 2024 di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh, diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu pasangan nomor urut 1, Bustami Hamzah - M. Fadhil, dan pasangan nomor urut 2, Muzakir Manaf - Fadhlullah. Acara debat akan digelar sebanyak tiga kali, dengan debat pertama disiarkan oleh Kompas TV, debat kedua pada 1 November di TVRI, dan debat terakhir pada 19 November melalui iNews TV.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KIP Aceh, Hendra Dermawan, menjelaskan bahwa tema debat mencakup visi dan misi pasangan calon serta isu-isu strategis. Topik-topik tersebut antara lain pembangunan berkelanjutan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan, kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan, anak, penyandang disabilitas, kelompok minoritas dan marginal, serta sains dan teknologi.

Selain itu, debat juga akan membahas isu-isu krusial di Aceh, seperti mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, penerapan syariat Islam, keistimewaan Aceh, serta konektivitas layanan publik. Penetapan tema debat dilakukan dengan berkoordinasi bersama partai politik dan pasangan calon, sehingga tema dan topik yang dibahas akan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) serta visi dan misi kedua pasangan calon.

Dalam debat ini, KIP Aceh melibatkan tujuh panelis ahli, yaitu Prof. Herman Fithra, Prof. Amhar Abubakar, Prof. T. Zulfikar, Dr. Effendi Hasan, Teuku Zulkarnaen, Reza Idria, dan Suraiya Kamaruzzaman.


Urgensi Debat Publik dalam Pilkada Aceh 2024

Debat publik bagi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Aceh 2024. Melalui debat, pemilih mendapatkan informasi yang mendalam tentang visi, misi, dan program kerja para calon, serta pandangan mereka terhadap berbagai isu strategis. Ini memberikan kesempatan kepada pemilih untuk memahami perbedaan di antara calon, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang rasional dan berdasarkan informasi yang jelas.

Debat juga meningkatkan keterlibatan politik pemilih, terutama bagi mereka yang sebelumnya belum memutuskan pilihan (swing voters). Dengan memahami visi dan misi calon, pemilih dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses politik. Debat publik memberikan ruang bagi pemilih untuk menyaksikan kompetensi dan sikap para calon terhadap isu-isu penting. Keterlibatan ini tidak hanya mendorong partisipasi pada hari pemungutan suara, tetapi juga memperkuat diskusi publik dan demokratisasi.

Selain itu, debat publik menjadi alat untuk menyaring calon yang kompeten, kredibel, dan berintegritas. Pemilih dapat menilai sejauh mana para calon mampu berpikir kritis, menawarkan solusi realistis, serta merespons pertanyaan atau kritik dengan cara yang konstruktif. Hal ini membantu pemilih memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan, bukan hanya yang populer tanpa program yang jelas.

Meningkatkan Transparansi dan Mengurangi Politik Uang

Debat publik juga berfungsi untuk meningkatkan transparansi dalam proses Pilkada. Melalui debat, para calon dipaksa untuk secara terbuka memaparkan program dan komitmen mereka, sehingga pemilih dapat menilai kelayakan mereka sebagai pemimpin. Transparansi ini juga memperkuat kepercayaan pemilih terhadap sistem demokrasi, yang pada akhirnya mendorong lebih banyak partisipasi.

Debat publik yang disiarkan secara luas membantu mengalihkan perhatian pemilih dari politik uang. Fokus pemilih akan lebih tertuju pada kualitas calon dan program kerja yang ditawarkan, daripada janji-janji kosong atau godaan politik transaksional. Dengan demikian, debat menciptakan iklim pemilu yang lebih sehat dan berbasis gagasan.

Menarik Minat Pemilih Muda dan Mengatasi Apatisme

Debat publik juga berperan penting dalam menarik perhatian pemilih muda, terutama generasi Z dan milenial. Kelompok pemilih ini biasanya lebih tertarik pada kampanye yang interaktif dan dapat diakses melalui media sosial atau platform digital. Dengan menyiarkan debat secara online, peluang untuk menjangkau pemilih muda semakin besar.

Selain itu, debat publik dapat mengatasi apatisme di kalangan pemilih yang merasa kampanye politik seringkali tidak memberikan informasi yang cukup. Dengan adanya debat, pemilih yang sebelumnya tidak tertarik dapat memperoleh informasi yang lebih jelas tentang calon dan masalah-masalah penting yang dihadapi Aceh. Hal ini berpotensi meningkatkan partisipasi mereka dalam Pilkada, hingga ke tahap pemungutan suara.

Kesimpulan

Debat publik dalam Pilkada Aceh 2024 memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi publik dengan menyediakan informasi yang transparan, mendorong keterlibatan politik, menyaring calon yang kompeten, dan memperkuat kepercayaan terhadap proses demokrasi. Debat juga mampu menarik pemilih muda, mengurangi potensi politik uang, dan membantu menciptakan iklim pemilihan yang lebih sehat dan demokratis.

Pilkada Aceh diharapkan menjadi barometer kualitas demokrasi lokal, yang tercermin dari kualitas debat publiknya. Dengan strategi yang baik, mulai dari perencanaan hingga implementasi, debat publik akan mendorong diskusi yang lebih luas dan membuka ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menentukan masa depan Aceh.

Penulis: Kamaruddin Hasan Akademisi Unimal (Pengamat Komunikasi Politik & Komunikasi Damai)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda