Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Merusak A/C Mobil
Font: Ukuran: - +
Reporter : Raju Febrian | carvaganza.com
Penyejuk udara alias air conditioner (A/C) pada mobil merupakan perangkat vital, apalagi untuk negara tropis seperti Indonesia. Perangkat ini menggunakan refrigeran sebagai pendingin udara yang bersikulasi di dalam kabin untuk membuat pengemudi dan penumpang merasa sejuk.
Sayangnya A/C dapat mengalami gangguan seiring berjalannya waktu. Gangguan paling sering terjadi adalah bau tidak sedap. Gejala bau tidak sedap umumnya berasal dari kebiasaan pemakai mobil yang tidak bersih.Ada 5 kebiasaan yang bisa bikin perangkat A/C mengeluarkan bau tidak sedap seperti dilansir situs Hyundai Mobil Indonesia.
1. MerokokKebiasaan tidak sehat ini akan meninggalkan bau tidak sedap pada kabin mobil. Asap dari rokok akan menempel pada interior, dan juga terhirup oleh blower A/C. Selain itu abu rokok yang tidak sengaja terjatuh juga akan terisap oleh blower A/C. Akibatnya akan terjadi tumpukan debu di dalam blower A/C dan mengakibatkan bau yang tidak sedap.
2. Makan Di Dalam MobilMakanan akan meninggalkan bau pada kabin mobil, apalagi jika aromanya tajam. Aroma ini akan menempel pada material interior dan terhisap oleh blower A/C, sehingga mengeluarkan bau tidak sedap.
3. Membuka Kaca Jendela Selama PerjalananKetika membuka kaca jendela selama dalam perjalanan, kotoran, dan debu akan terbawa ke kabin ketika pengemudi. Akibatnya debu akan menempel pada karpet dan jok yang berpotensi besar terhisap oleh blower.
4. Pengharum KabinPengharum kabin bisa membuat aroma A/C jadi bau asam terutama dari pengharum kabin dengan zat cair. Penyebabnya ketika suhu kabin panas, parfum kabin ini menguap. Lantas uapnya masuk ke segala penjuru mobil, tidak terkecuali jalur A/C hingga filternya. Karena jalur A/C itu tempat yang lembab, jadi uap ini mengendap dan bereaksi mengeluarkan bau asam.
5. Menyalakan A/C Saat Mobil Melaju Kecepatan TinggiKebiasaan ini bisa menyebabkan kompresor A/C menjadi rusak. Karena ketika A/C dihidupkan saat kecepatan tinggi, kompresor menyala dan akan menerima beban berat akibat putaran mesin yang tinggi. Kompresor akan menerima gesekan yang keras pada bagian dalamnya. Jika kebiasaan ini dibiarkan maka kompresor lama-lama akan lemah kinerjanya.