DIALEKSIS.COM | Aceh - Anggota DPR Aceh Nora Idah Nita menegaskan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam penyampaian kondisi sebenarnya terkait bencana banjir besar yang melanda beberapa kabupaten di Aceh. Ia menilai bahwa pemerintah pusat harus menerima laporan yang apa adanya, bukan laporan yang dipoles seolah-olah situasi sudah pulih.
“Rakyat butuh kejujuran dan pemerintah pusat butuh informasi apa adanya, bukan dipoles seolah-olah semuanya baik-baik saja. Hari ini keadaan tidak baik-baik saja,” tegas Nora Idah Nita dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (12/12/2025).
Menurutnya, beberapa daerah masih berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Aceh Tamiang hancur, sementara Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah masih memiliki banyak wilayah yang terisolir akibat akses yang terputus. Banyak warga belum menerima bantuan yang memadai.
“Rakyat butuh bantuan, bukan retorika bahwa penanganan banjir di Aceh sudah teratasi. Jangan ada kesan bahwa semuanya aman padahal di lapangan banyak yang masih menunggu pertolongan,” ujarnya.
Nora juga meminta pemerintah daerah untuk berani menyampaikan laporan yang jujur dan apa adanya kepada pemerintah pusat.
“Sampaikan keadaan sebenarnya, meskipun pahit. Rakyat butuh pemerintah pusat turun tangan secara maksimal, bukan hanya melihat laporan yang sudah disanitasi.” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa jika diberi kesempatan untuk berbicara langsung kepada Presiden, ia ingin menyampaikan permintaan mendesak dari masyarakat Aceh.
“Pak Presiden, datanglah langsung ke kampung-kampung dan daerah pedalaman. Lihat dengan mata kepala sendiri daerah yang terparah. Banyak rakyat yang sangat membutuhkan bantuan. Jangan biarkan kami menderita.” ucapnya.
Seruan Nora Idah Nita ini mewakili suara masyarakat yang berharap penanganan bencana tidak berhenti pada laporan administratif, tetapi berdasarkan kondisi nyata di lapangan. [*]