Selasa, 30 September 2025
Beranda / Pemerintahan / 1.012 Golden Visa Diterbitkan, Imigrasi Catat Investasi Rp48 Triliun

1.012 Golden Visa Diterbitkan, Imigrasi Catat Investasi Rp48 Triliun

Senin, 29 September 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Ilustrasi. Golden Visa Indonesia. [Foto: Citizen Journalism via joss.co.id]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi mencatat lonjakan signifikan dalam program Golden Visa. Hingga 23 September 2025, total 1.012 Golden Visa Indonesia telah diterbitkan, dengan nilai investasi tembus Rp48 triliun.

Plt Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, menyebut capaian ini sebagai sinyal positif bagi iklim investasi Indonesia.

"Angka ini bukti bahwa Indonesia makin seksi di mata investor asing. Golden Visa jadi magnet baru bagi mereka yang ingin menanam modal dan berkarya di sini," kata Yuldi dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (29/29/2025).

Ia menjelaskan, dari total investasi tersebut, kontribusi terbesar datang dari perusahaan asing yang membuka cabang atau anak usaha di Indonesia, dengan nilai hampir Rp46,5 triliun. Sementara itu, investor individu menyumbang Rp249,3 miliar, dan kategori lainnya mencapai Rp1,45 triliun.

Tak hanya mendatangkan investasi, Golden Visa juga menambah pemasukan negara. Imigrasi mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari program ini mencapai Rp12,96 miliar hingga 23 September.

"Golden Visa bukan cuma soal izin tinggal, tapi juga strategi menghadirkan modal dan SDM global ke Indonesia. Ini sejalan dengan fungsi keimigrasian sebagai fasilitator pembangunan," ujar Yuldi.

Pemegang Golden Visa tercatat berasal dari 61 negara. Menurut Yuldi, ini menunjukkan Indonesia dianggap aman dan menarik bagi warga negara asing untuk tinggal dan berbisnis.

Golden Visa diberikan kepada WNA dengan kategori tertentu, seperti investor, tenaga ahli, tokoh dunia, hingga eks-WNI dan keturunannya. Masa berlaku visa bisa mencapai 5 hingga 10 tahun, dengan sejumlah kemudahan seperti jalur prioritas di bandara dan layanan keimigrasian yang lebih cepat.

"Kami optimis tren positif ini terus berlanjut. Semakin banyak investor dan talenta global datang, semakin kuat pula ekonomi kita," tutup Yuldi. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid