DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasca diterjang bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, upaya pemulihan akses jalan terus dikebut.
Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, mengatakan bahwa sebagian besar ruas jalan utama di pesisir timur, utara, tengah, dan barat-selatan Aceh kini telah dapat dilalui, meskipun beberapa titik kritis masih memerlukan perbaikan ekstra dan akses untuk membuat jembatan darurat.
"Secara umum, masyarakat harus tetap waspada dan mencari informasi terkini sebelum bepergian, terutama yang menuju perbatasan provinsi atau kawasan pegunungan. Tim PUPR dan BPJN terus bekerja siang malam di lapangan," ujar Murthalamuddin.
Untuk wilayah pesisir timur dan utara Aceh, mayoritas ruas jalan sudah kembali normal. Beberapa jalur yang menghubungkan wilayah pesisir dengan Aceh bagian tengah (Dataran Tinggi Gayo) masih mengalami kendala berat.
Berikut kondisi ruas jalan nasional di Aceh pada Rabu (3/12/2025) dari hasil komunikasi wartawan dialeksis.com dengan Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin di Posko Media Center Bencana Aceh.
Banda Aceh - Pidie: Jalur via Seulawah dilaporkan normal. Sementara itu, kondisi jalur via Laweung saat ini belum tersedia informasi terbaru.
Pidie - Pidie Jaya: Akses di ruas ini dilaporkan normal dan bisa dilalui
Pidie Jaya - Bireuen: Ruas ini mengalami putus total di Meureudu, namun pengendara masih bisa mencari jalan memutar lewat belakang Meureudu.
Bireuen - Aceh Utara: Ini menjadi salah satu titik terparah. Jalan dilaporkan putus di Kutablang dan juga di jalan alternatif. Saat ini, tim sedang berupaya keras untuk membuat jembatan darurat di Awe Geutah agar akses wilayah pesisir utara, timur dan tengah Aceh segera terbuka.
Aceh Utara - Aceh Timur (Peureulak): Ruas ini masih tergenang air di Peureulak, namun Murthalamuddin mengonfirmasi bahwa kendaraan dengan chasis tinggi (seperti truk dan mobil 4x4) masih bisa melintas.
Aceh Timur - Langsa - Tamiang: Akses di ruas ini dilaporkan normal dan lancar.
Tamiang - Langkat (Sumatera Utara): Perjalanan menuju Sumatera Utara sudah bisa dilalui. Jalur ini masih menunggu surutnya air dan upaya pembersihan pasca-banjir. Ini berdasarkan laporan dari Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi.
Bireuen - Bener Meriah: Akses di ruas ini masih putus total. Jembatan di Juli putus akibat banjir dan sejumlah ruas jalan nasional longsor. Upaya pembukaan sedang diintensifkan.
Aceh Utara - Bener Meriah (KKA): Jalur ini dilaporkan bisa dilewati, tetapi hanya untuk kendaraan khusus seperti motor trail, dan pengendara harus sangat berhati-hati mengingat kondisi jalan.
Sigli - Tangse Geumpang Pameu: Jalan utama amblas akibat longsor, namun tersedia jalan alternatif yang hanya dapat dilewati menggunakan motor khusus trail.
Abdya - Gayo Lues: Akses ini sudah bisa dilewati.
Murthalamuddin mengutip informasi dari Kepala Dinas PUPR Aceh, Ir. Mawardi, ST, yang mengonfirmasi bahwa akses krusial menuju Blangkejeren (Gayo Lues) kini sudah dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat (R4) melalui jalur Babahrot (Aceh Barat Daya) - Tongra - Terangun.
"Ini adalah kabar baik. Akses Babahrot menuju Blangkejeren sudah terbuka untuk kendaraan Roda empat. Tim Bank Aceh Syariah dan PPK BP2JN Aceh sudah berhasil melewatinya," jelas Murthalamuddin.
Namun, ia menambahkan bahwa penggunaan mobil 4x4 lebih disarankan karena beberapa titik jalan nasional masih mengalami kerusakan berat dan putus akibat longsor.
Murthalamuddin mengatakan bahwa perkembangan positif, terutama pembukaan jalur Babahrot, menjadi angin segar dalam upaya pemulihan akses dan percepatan distribusi logistik ke wilayah terdampak bencana di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
"Kami mengimbau semua pihak untuk bersabar. Pemerintah dan pihak terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan mobilitas masyarakat dan pengiriman bantuan dapat berjalan lancar dan aman secepat mungkin," tutup Murthalamuddin. [nh]