DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan penuh menghadapi lonjakan mobilitas pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Selain menyiagakan ribuan personel di pelabuhan utama, ASDP juga memperketat pembelian tiket untuk menekan praktik percaloan.
Direktur Operasi dan Transformasi ASDP, Rio Lasse, menyatakan seluruh aspek operasional telah dipersiapkan secara menyeluruh, mulai dari SDM hingga infrastruktur.
“Periode Nataru adalah momentum dengan lonjakan mobilitas tinggi. Kesiapan operasional adalah kunci agar perjalanan masyarakat tetap lancar dan aman,” kata Rio dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (8/12/2025).
Di Pelabuhan Merak, ASDP menurunkan 1.197 personel dengan kapasitas tampung hampir 5.000 kendaraan. Di Bakauheni, 737 personel disiagakan untuk mengelola hingga 7.000 kendaraan. Sementara itu, 350 personel diterjunkan di Ketapang dan 250 personel di Gilimanuk.
Selain kesiapan armada dan pelabuhan, ASDP juga menerapkan pembatasan radius pembelian tiket menggunakan teknologi geofencing. Kebijakan ini hadir untuk menekan percaloan tiket yang kerap muncul pada masa puncak liburan. Sistem secara otomatis memblokir transaksi yang dilakukan terlalu dekat pelabuhan oleh pihak tidak berwenang.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, mengimbau masyarakat membeli tiket lebih awal melalui Ferizy yang sudah dapat diakses sejak H“60.
“Sistem Ferizy akan mendeteksi lokasi GPS. Jika pembelian dilakukan terlalu dekat pelabuhan dan dicurigai dari calo, transaksi otomatis diblokir,” tegas Windy.
Radius pembatasan ditetapkan berbeda untuk setiap pelabuhan: 4,71 km di Merak, 4,24 km di Bakauheni, 2,65 km di Ketapang, dan 2 km di Gilimanuk. ASDP menyebut kebijakan ini akan terus dikembangkan untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan transaksi tiket.
Sementara itu, potensi cuaca ekstrem juga menjadi perhatian. Keberangkatan kapal dapat ditunda berdasarkan peringatan BMKG demi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal.
Dengan penguatan sistem tiket, peningkatan personel, dan koordinasi lintas lembaga, ASDP optimistis layanan penyeberangan selama Nataru dapat berjalan aman, tertib, dan memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat. [red]