Beranda / Pemerintahan / Bunda Illiza: Banda Aceh Perkuat Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Demi Kesehatan Publik

Bunda Illiza: Banda Aceh Perkuat Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Demi Kesehatan Publik

Selasa, 17 Desember 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Walikota Banda Aceh terpilih, Illiza Sa’aduddin Jamal, melalui Zoom Meting dalam Kegiatan Press Conference terkait laporan implementasi Kawasan Tanpa Rokok tahun 2024 yang diselenggarakan oleh The Aceh Institute di Banda Aceh, Selasa (17/12/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Walikota Banda Aceh terpilih, Illiza Sa’aduddin Jamal, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan lingkungan sehat dan bermartabat di Kota Banda Aceh. 

Ia mengatakan bahwa implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bukan hanya sekadar kebijakan, tetapi juga komitmen bersama yang harus dijunjung tinggi demi kepentingan dan kemaslahatan masyarakat.

"Kebijakan ini adalah bagian dari political will kita bersama. Ini bukan hanya sekadar regulasi, tapi upaya konkret untuk membangun Banda Aceh yang lebih sehat dan lebih baik. Kolaborasi dengan DPRK, para pelaku usaha, hingga masyarakat harus terus diperkuat. Kita ingin promosi gaya hidup sehat berjalan seiring dengan upaya pengembangan kawasan bebas asap rokok dan penyediaan produk makanan sehat," ujar Illiza melalui Zoom Meting dalam Kegiatan Press Conference terkait laporan implementasi Kawasan Tanpa Rokok tahun 2024 yang diselenggarakan oleh The Aceh Institute di Banda Aceh, Selasa (17/12/2024).

Seperti diketahui, Banda Aceh telah memiliki Qanun Kota Banda Aceh No. 5 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok serta Peraturan Walikota (Perwal) No. 47 Tahun 2011. Kebijakan ini menetapkan sejumlah area publik sebagai kawasan bebas asap rokok, seperti perkantoran, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, sekolah, dan sarana umum lainnya. Menurut Illiza, kebijakan KTR memiliki dampak signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. 

"Jika kita bicara tentang olahraga atau aktif secara fisik, kita tahu betul bahwa merokok bisa menurunkan performa. Karena itu, kesadaran akan gaya hidup sehat harus ditanamkan sejak dini. Kita ingin anak-anak muda terhindar dari rokok sebagai pintu masuk ke pergaulan yang tidak sehat, termasuk penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.

Lebih lanjut, Illiza mengajak berbagai pihak untuk turut mendukung program ini, baik dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat. 

"Kita punya kewajiban dan komitmen yang sama untuk membangun infrastruktur berbasis kesehatan, program edukasi, dan inisiatif lingkungan hijau. Semua ini kita lakukan demi menciptakan Banda Aceh yang lebih sehat dan bermartabat, tak hanya bagi masyarakat lokal, tapi juga menjadi inspirasi di tingkat nasional dan dunia," ujarnya. 

Ia menekankan bahwa kota Banda Aceh, meskipun berukuran kecil, memiliki potensi besar untuk menjadi teladan dalam penerapan kebijakan berbasis kesehatan dan lingkungan. 

"Kota ini kecil, tetapi dari kesadaran kita terhadap hal-hal kecil seperti tidak merokok di tempat publik, Insya Allah kita bisa membangun peradaban yang lebih besar," lanjut Illiza.

Untuk mendukung kebijakan ini, Pemerintah Kota Banda Aceh akan mendorong berbagai program, seperti lomba olahraga, penyediaan sarana rekreasi sehat, serta pelatihan dan edukasi bagi masyarakat. 

"Kita juga akan berkolaborasi dalam pemanfaatan teknologi kesehatan, sehingga bukan hanya fisik yang sehat, tapi juga mental dan jiwa masyarakat. Aplikasi dan program berbasis teknologi kesehatan akan terus dikembangkan," ujarnya.

Menurut Illiza, visi ini adalah langkah nyata untuk mendukung Banda Aceh sebagai Kota Layak Anak. Dengan lingkungan bebas asap rokok dan program edukasi yang efektif, generasi muda akan tumbuh dalam atmosfer yang lebih sehat dan produktif.

Illiza menyampaikan apresiasi terhadap dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan dunia usaha yang terus mendukung program Pemerintah Kota.

"Insya Allah, dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kita bisa membangun masa depan Banda Aceh, Aceh, dan Indonesia yang lebih sehat dan lebih baik, mari kita bersama-sama berjuang, berpihak pada kebaikan, dan membangun peradaban yang sehat dan berkelanjutan demi generasi mendatang," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI