DIALEKSIS.COM | Suka Makmue - Bupati Nagan Raya, Dr. TR. Keumangan, S.H., M.H., meminta Pemerintah Pusat segera menetapkan bencana banjir yang melanda Provinsi Aceh sebagai Bencana Nasional, mengingat skala kerusakan, cakupan wilayah terdampak, serta terbatasnya kemampuan anggaran daerah dalam menangani musibah tersebut.
Harapan tersebut disampaikan Bupati yang akrab disapa TRK dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (2/12/2025).
Dalam wawancara tersebut, TRK juga meminta agar Pemerintah Pusat menetapkan status Bencana Nasional untuk kejadian bencana serupa yang turut melanda Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat.
“Kami dari Pemkab Nagan Raya sampai hari ini belum menerima satu pun bantuan dari Pemerintah Pusat. Kami sangat berharap bantuan segera disalurkan kepada masyarakat yang tertimpa musibah di Kabupaten Nagan Raya,” ujar TRK.
Pemkab Nyatakan Tidak Mampu Tangani Bencana dari Segi Anggaran
Bupati TRK menjelaskan bahwa tiga hari sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya telah menandatangani surat pernyataan ketidakmampuan anggaran dalam menangani bencana besar ini.
Hal serupa juga dilakukan oleh sejumlah kabupaten lain di Aceh yang terdampak berat.
“Saya sudah tiga hari lalu menandatangani surat pernyataan ketidakmampuan dari segi anggaran dalam mengatasi musibah ini. Sama seperti beberapa kabupaten lainnya di Aceh yang sudah menandatangani surat pernyataan serupa,” ungkap TRK.
Empat Kecamatan Terdampak, Beutong Ateuh Banggalang Paling Parah
Bupati TRK mengungkapkan bahwa ada empat kecamatan di Kabupaten Nagan Raya yang dilanda banjir, yakni Tadu Raya, Tripa Makmur, Darul Makmur, dan Beutong Ateuh Banggalang.
Dari empat wilayah tersebut, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang tercatat mengalami kerusakan terparah.
“Di antara empat kecamatan yang dilanda musibah, Beutong Ateuh Banggalang adalah yang paling parah. Sebanyak 85 persen infrastruktur, fasilitas umum, dan rumah-rumah warga hancur total,” ujar TRK.
Selain itu, akses jembatan penghubung antara Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Tengah yang berada di wilayah tersebut masih terputus, sehingga menyulitkan proses penyaluran bantuan dan evakuasi.
Kebutuhan Mendesak: MCK, Air Bersih, Pakaian, Makanan, dan Tim Medis
Masyarakat di Beutong Ateuh Banggalang saat ini sangat membutuhkan fasilitas MCK, air bersih, pakaian, makanan siap saji, serta layanan medis. Beberapa warga juga telah dirujuk ke rumah sakit akibat kondisi kesehatan yang menurun.
“Kemarin ada empat warga dari Beutong Ateuh Banggalang yang kami rujuk ke rumah sakit daerah karena sakit. Dari kecamatan tersebut ke ibu kota kabupaten membutuhkan waktu dua jam perjalanan darat,” jelas TRK.
Ia menambahkan bahwa Forkopimda Nagan Raya bersama unsur TNI“Polri, BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak.
“Kami sudah menggerakkan seluruh potensi daerah untuk membantu masyarakat di sana. Karena jembatan terputus, ada 3 desa yang terisolir sehingga pengiriman bantuan melalui tali tambang dan kemarin juga menggunakan perahu bermesin kecil,” ujar mantan Pimpinan DPRA 2019“2024 tersebut.
Mengakhiri pernyataannya, Bupati TRK kembali menegaskan harapan besar kepada Pemerintah Pusat, termasuk kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, serta Pemerintah Aceh agar segera memberikan intervensi dan dukungan menyeluruh.
“Uluran tangan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh sangat kami harapkan untuk membantu masyarakat kami di Kabupaten Nagan Raya,” pungkasnya.[*]