Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Aceh - Masuk dua bulan telah berlalu sejak Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si. dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh pada Kamis, 22 Agustus 2024, menggantikan Bustami Hamzah. Dalam waktu singkat ini, mantan Direktur Jenderal Administrasi Wilayah tersebut telah menunjukkan sejumlah capaian penting bagi Provinsi Aceh.

Salah satu prestasi utama Safrizal adalah suksesnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh pada 9-20 September 2024. Event ini tidak hanya memperlihatkan kemampuan Aceh dalam menyelenggarakan acara olahraga berskala nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Tercatat, transaksi keuangan selama PON mencapai Rp 8,6 triliun di Aceh.

Capaian berikutnya adalah pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025 yang terbilang cepat. Penandatanganan dokumen pengesahan APBA dilakukan bersama Ketua DPR Aceh Zulfadhli dan Wakil Ketua DPRA Dalimi, disaksikan Plh Sekda Aceh Azwardi dan seluruh anggota DPRA yang hadir. Ini menjadi pengesahan APBA tercepat dalam sejarah pemerintahan Aceh.

Dalam pengesahan tersebut, Safrizal memaparkan enam prioritas pembangunan Aceh, meliputi penguatan pelaksanaan syariat Islam, kemandirian pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi syariah, ekonomi digital, dan pariwisata. Fokus juga diberikan pada pembangunan infrastruktur pelayanan dasar serta penguatan lapangan kerja melalui ekonomi kreatif dan UKM.

Prestasi lain di kepemimpinan Safrizal, Aceh berhasil melaksanakan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional tahun 2024 pada 8-10 Oktober, bertepatan dengan 20 tahun pascakejadian gempa bumi dan tsunami Aceh. Selain itu, Safrizal juga menginisiasi Meuseuraya Festival bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Aceh pada 18 Oktober 2024, sebagai wadah untuk mendukung UMKM Aceh naik kelas.

Kepiawian Safrizal dalam memimpin terbukti dengan diraihnya penghargaan Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Tahun 2024 atas kesuksesannya menjalankan tugas sebagai penjabat kepala daerah sebelumnya di Kepulauan Bangka Belitung. Penghargaan ini diberikan untuk dua kategori: kesejahteraan rakyat dan pelayanan publik dengan fiskal sedang.

Meski telah menunjukkan berbagai capaian, tantangan terbesar bagi Safrizal masih menanti. Ia harus memastikan suksesnya pelaksanaan Pilkada Aceh yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Tugas ini bukanlah perkara mudah, namun banyak kalangan optimis melihat track record dan gaya kepemimpinan Safrizal.

"Safrizal ZA telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang efektif dan pekerja keras dalam waktu singkat," ujar Saddam Rassanjani Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP dari Universitas Syiah Kuala.

"Namun, ujian sesungguhnya ada pada kemampuannya mengawal Pilkada yang damai dan demokratis di Aceh."

Menuju ke dua bulan kepemimpinan Safrizal ZA sebagai pj Gubernur Aceh, menurut Saddam telah menunjukkan dinamika positif dalam pemerintahan dan pembangunan daerah. Dengan pengalaman dan prestasinya, banyak pihak menaruh harapan besar padanya untuk membawa Aceh melewati masa transisi politik dengan aman dan sukses. 

“Kinerja Safrizal dalam bulan-bulan mendatang akan menjadi penentu tidak hanya bagi masa depan politiknya, tetapi juga bagi arah pembangunan Aceh ke depa,” pungkasnya.