DIALEKSIS.COM | Malang - Pemerintah terus mendorong modernisasi layanan publik di sektor peternakan. Terbaru, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menghadirkan layanan deposit semen beku yang memungkinkan peternak dan koperasi menitipkan semen hasil pembelian mereka tanpa harus memiliki fasilitas penyimpanan sendiri.
Langkah ini dinilai sebagai solusi praktis atas kendala umum di lapangan, terutama minimnya akses peternak kecil terhadap alat penyimpanan semen beku seperti liquid nitrogen container.
"Dengan layanan ini, koperasi tidak perlu terburu-buru menggunakan semen. Mereka bisa menyesuaikan waktu inseminasi dengan siklus ternak tanpa khawatir kualitas menurun," ujar Kepala BBIB Singosari, Akbar, dalam keterangannya resminya yang diterima pada Jumat (23/5/2025).
Sistem penitipan ini disebut sebagai langkah efisiensi karena menjamin kualitas semen beku tetap optimal hingga waktu pemakaian, sekaligus menekan risiko kegagalan reproduksi. Biaya penyimpanan yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Hary Suhada, menyebut layanan ini sebagai upaya konkret untuk memperluas akses layanan peternakan modern kepada koperasi dan peternak skala kecil.
"Ini akan mencegah pemborosan dan memastikan distribusi semen beku lebih tepat sasaran," kata Hary.
Ia menambahkan bahwa inovasi ini bagian dari strategi besar modernisasi peternakan nasional yang lebih inklusif dan merata.
"Lewat sistem ini, kita tidak hanya bicara teknologi reproduksi, tapi juga tentang keberpihakan pada peternak kecil agar mereka punya akses terhadap fasilitas yang selama ini hanya tersedia di industri skala besar," tegas Akbar.
Kementerian Pertanian berharap skema ini dapat direplikasi di berbagai daerah dan menjadi model layanan publik peternakan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan lapangan. [in]