DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementerian Pertanian (Kementan) mengerahkan sebanyak 9.743 petugas pemantau hewan kurban ke seluruh penjuru Indonesia. Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan kurban berjalan sesuai prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
“Kami ingin memastikan hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat, bebas penyakit, dan proses penyembelihannya memenuhi prinsip kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda dalam pernyataan resminya yang diterima pada Jumat (30/5/2025).
Agung menjelaskan, pengawasan tahun ini mencakup pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem, legalitas tempat pemotongan, serta penerapan prinsip Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan).
Tim pemantau terdiri dari unsur Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), dinas peternakan daerah, 11 fakultas kedokteran hewan, serta asosiasi profesi seperti PDHI dan PAVETI. Untuk wilayah Jabodetabek, Ditjen PKH menurunkan 146 petugas.
Dari sisi ketersediaan, kebutuhan hewan kurban nasional pada 2025 diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor -- naik hampir 2% dibanding tahun sebelumnya. Namun, ketersediaan saat ini mencapai 3.217.397 ekor, sehingga terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor.
Meski pasokan mencukupi, Kementan tetap menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit hewan menular strategis (PHMS) seperti PMK, LSD, dan antraks.
“Kami sudah menerbitkan surat edaran kewaspadaan zoonosis menjelang Idul Adha. Hewan yang tidak terjual pun sebaiknya tidak dikembalikan ke daerah asal, tetapi dipotong di RPH atau dijual di sekitar lokasi,” tegas Agung.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Jaminan Produk Halal dari BPJPH, Budi Setyo Hartoto, juga menekankan pentingnya keberadaan juru sembelih halal dalam pelaksanaan kurban.
“Sinergi antara Kementan dan BPJPH harus terus berlanjut. Kementan fokus pada aspek kesehatan hewan, sementara kami menjamin aspek kehalalannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ditjen PKH juga mengungkap bahwa kebutuhan sapi kurban untuk program Bantuan Kemasyarakatan (Banmas) Presiden tahun ini mencapai 756 ekor. Bantuan tersebut akan disalurkan ke ratusan masjid tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga masjid sekitar kediaman Presiden.
Dengan pengawasan lintas sektor dan keterlibatan berbagai pihak, Kementan berharap pelaksanaan Idul Adha tahun ini berjalan aman, sehat, dan sesuai syariat. [in]