Sabtu, 26 April 2025
Beranda / Pemerintahan / Kick-Off Meeting, BPMA dan PGE Siap Akuisisi Seismik 3D di Cunda-Jeuku

Kick-Off Meeting, BPMA dan PGE Siap Akuisisi Seismik 3D di Cunda-Jeuku

Jum`at, 25 April 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bekerja sama dengan PT. Pema Global Energi (PGE) dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar kick off meeting untuk akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku yang mencakup luas 120 km2. [Foto: dok. BPMA]


DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bekerja sama dengan PT. Pema Global Energi (PGE) dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar kick off meeting untuk akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku yang mencakup luas 120 km2 pada Senin (21/4/2025).

Kick off meeting ini merupakan meeting teknis yang dihadiri oleh Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, Manajer Subsurface PGE, Wiendra Akhmad Faridsyah, serta tim teknis lintas bidang terkait dari BPMA dan PGE. Selain itu, perwakilan dari kontraktor pelaksana, Gelombang Survey Indonesia (GSI) dan Surveyor Indonesia (SI), juga turut hadir.

Kegiatan ini merupakan langkah pertama acuan dari sejumlah tahapan yang akan dilalui dalam akuisisi seismik Cunda-Jeuku dimana secara administrasi proyek ini telah mendapatkan izin dan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Proses akuisisi direncanakan akan dimulai setelah parameter test akuisisi seismik disepakati antar BPMA dan PGE yang akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu (22-23/4/2025).

Dalam sambutannya, Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, menjelaskan bahwa tujuan dari akuisisi seismik ini adalah sebagai bentuk pemenuhan komitmen eksplorasi tahun ketiga yang bertujuan untuk memahami lebih dalam potensi sumber daya alam migas yang ada di bawah permukaan bumi, demi menambah cadangan migas dan menjaga kelangsungan operasi produksi migas di Wilayah Kerja B yang saat ini dikelola.

Mulyawan menekankan bahwa kegiatan seismik Cunda-Jeuku menjadi sangat krusial sebagai tahapan awal dalam menjaga keberlangsungan kegiatan hulu migas di Aceh dimana hasil dari hulu migas ini dapat mendukung pembangunan dan meningkatkan perekonomian daerah, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kolaborasi, transparansi dan koordinasi yang baik serta lancar antara perusahaan dan masyarakat adalah kunci utama kegiatan ini dapat berjalan berhasil, efektif dan efisien. PGE dan kontraktor pelaksana kegiatan harus berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan penuh kehati-hatian dengan mentaati peraturan setiap aspek yang terlibat,” tegas Muhammad Mulyawan.

Dalam kick off meeting tersebut, pihak GSI dan SI menjelaskan bahwa akuisisi seismik seluas 120 km2 ini akan dilakukan tanpa menggunakan sumber eksplosif (dinamit) yang akan disubstitusi dengan teknologi Vibroseis (sumber getar) yang minim dampaknya terhadap lingkungan. Tim teknis yang terlibat dalam kegiatan ini memastikan bahwa proses survei akan berjalan dengan memperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan masyarakat.

Diperkirakan bahwa kegiatan akuisisi seismik di Aceh Utara ditargetkan dapat selesai pada Oktober 2025. Sebelumnya, BPMA dan PGE juga telah selesai melaksanakan akuisisi seismik di Aceh Utara pada area AOB dan Rayeu antara tahun 2022 hingga 2023, dilanjutkan dengan seismik 3D pada area AOB extension pada tahun 2024 dengan total luasan sebesar 490 km2 dengan sukses dan lancar.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI