Selasa, 29 April 2025
Beranda / Pemerintahan / Korupsi di Indonesia: Skor 37 dan Posisi 99 dari 180 Negara

Korupsi di Indonesia: Skor 37 dan Posisi 99 dari 180 Negara

Senin, 28 April 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2024 naik dibanding 2023. Foto: Youtube/ TII



DIALEKSIS.COM | Jakarta - Transparency International baru saja merilis Corruption Perception Index (CPI) 2024, yang mengukur persepsi korupsi di sektor publik pada 180 negara dan wilayah. Dalam laporan tersebut, Denmark kembali memuncaki daftar sebagai negara terbersih dari korupsi dengan skor 90, disusul Finlandia (88) dan Singapura (84) yang menempati posisi ketiga.

CPI menggunakan skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih) untuk menilai integritas pemerintahan. Hasilnya menunjukkan bahwa korupsi tetap menjadi ancaman global yang berdampak luas, mulai dari melemahnya demokrasi, ketidakstabilan politik, hingga krisis perubahan iklim.

François Valerian, Ketua Transparency International, menegaskan bahwa korupsi tidak hanya menghambat pembangunan, tetapi juga memperburuk ketimpangan dan pelanggaran HAM. 

"Dana untuk mitigasi perubahan iklim sering disalahgunakan, membuat masyarakat rentan semakin menderita," ujarnya, seperti dikutip CNBC Indonesia pada Minggu (27/4/2025).

Laporan ini juga menyoroti 10 negara dengan tingkat korupsi tertinggi, didominasi oleh negara-negara konflik dan miskin:

  1. Sudan Selatan (8)
  2. Somalia (9)
  3. Venezuela (10)
  4. Suriah (12)
  5. Yaman (13)

Indonesia menempati peringkat ke-37 dalam CPI 2024, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya di posisi ke - 34. Meski demikian, skor RI belum diumumkan secara spesifik. Capaian ini masih jauh di bawah Singapura yang menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara di jajaran 5 besar terbersih.

Perbandingan dengan tetangga regional juga menunjukkan ketertinggalan: Malaysia di peringkat 50 dan Vietnam di posisi 40. "Peningkatan peringkat patut diapresiasi, tetapi Indonesia perlu memperkuat transparansi dan penegakan hukum untuk mengejar ketertinggalan," kata analis kebijakan publik.

Transparency International menekankan bahwa korupsi adalah musuh bersama yang membutuhkan komitmen global. Sementara negara-negara Skandinavia dan Singapura menjadi contoh keberhasilan, negara seperti Indonesia masih perlu bekerja keras memerangi praktik koruptif yang sistemik.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
diskes