Beranda / Pemerintahan / Menteri Pendidikan Tinggi Jadi Sorotan, Demonstrasi Pegawai Memanas di Kemendikti Saintek

Menteri Pendidikan Tinggi Jadi Sorotan, Demonstrasi Pegawai Memanas di Kemendikti Saintek

Selasa, 21 Januari 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Mendikristek Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Foto: Ari Saputra/detikfoto


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perilaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memicu kegaduhan di ruang publik. Berdasarkan data dari Evello Big Data Analitik, isu ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Founder Evello Big Data Analitik, Dudy Rudianto, mengungkapkan grafik data yang menunjukkan lonjakan perhatian publik terhadap kasus ini. 

“Apakah perilaku RI 25 Satryo Soemantri Brodjonegoro hingga berujung pada aksi demonstrasi membuat gaduh ruang publik?” tulis Dudy melalui akun media sosial X, Selasa, 21 Januari 2025.

Dalam waktu singkat, kasus tersebut telah mencapai 14,5 juta tayangan di platform X, mengungguli isu lainnya seperti program Merdeka Belajar Global (11,8 juta tayangan) dan Pagar Laut (7,9 juta tayangan).

Desakan Evaluasi dari Pakar Politik

Pengamat politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai demonstrasi ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) harus mendapat perhatian serius dari Presiden Prabowo Subianto. Aksi tersebut, menurut Fernando, mencerminkan adanya dugaan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Satryo terhadap para pegawai.

“Sudah seharusnya Satryo dievaluasi. Jika memang terbukti tidak mampu menjaga keharmonisan di kementerian, Presiden Prabowo perlu mempertimbangkan pencopotannya,” ujar Fernando.

Fernando juga menyebut kegagalan Satryo dalam memimpin kementerian ini dapat mencoreng citra pemerintahan Prabowo Subianto. 

“Kemendikti Saintek adalah bagian penting dari program pemerintah. Jika kondisinya tidak kondusif, tentu akan berdampak pada hasil kerja,” katanya.

Kritik dari Pengamat Kebijakan Publik

Hal serupa diungkapkan Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. Ia menilai posisi seorang menteri seharusnya untuk melayani, bukan menindas. 

“Kementerian bukanlah alat untuk memperlakukan pegawai semena-mena. Jika sudah ada demonstrasi dari ASN, artinya kepercayaan terhadap menteri telah hilang,” kata Uchok.

Ia mendesak Presiden Prabowo untuk segera mencopot Satryo demi menjaga kestabilan birokrasi. 

“ASN yang merasa dilukai tidak akan optimal melayani rakyat. Presiden harus segera bertindak agar situasi normal kembali,” pungkasnya.

Dugaan Kekerasan hingga Pemecatan Sepihak

Demonstrasi yang berlangsung di lobi Gedung Kemendikti Saintek, Jakarta, pada Senin, 20 Januari 2025, berawal dari dugaan perlakuan kasar hingga pemecatan sepihak oleh Satryo. 

Salah satu korban, Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kementerian, mengungkapkan dirinya dimutasi secara mendadak setelah menolak permintaan mengganti meja kantor atas arahan istri menteri.

“Setelah kejadian itu, saya langsung dipanggil dan dimarahi. Bahkan, saya diminta pindah ke Dikdasmen tanpa alasan jelas,” ujar Neni saat ditemui di Jakarta.

Tidak hanya itu, Neni juga mengaku pernah dimarahi terkait pemasangan jaringan Wi-Fi di rumah dinas menteri. 

“Karena pemasangan lambat, saya mendapat ancaman pemecatan. Padahal, pekerjaan itu sudah dilakukan dengan maksimal,” katanya.

Satryo Soemantri Bantah Tuduhan

Menanggapi aksi demonstrasi dan tuduhan yang mengemuka, Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan klarifikasi. Menurutnya, demonstrasi pegawai terkait dengan rotasi besar-besaran yang dilakukan di kementerian.

“Tuduhan mengenai kekerasan dan pemecatan sepihak itu tidak benar,” tegas Satryo dalam konferensi pers di Bandung, Senin, 20 Januari 2025. Ia menjelaskan bahwa perubahan struktur di kementerian menjadi alasan utama terjadinya mutasi pegawai.

“Meskipun ada penolakan dari beberapa pihak, kebijakan ini diperlukan untuk efisiensi dan optimalisasi kinerja kementerian,” ujar Satryo.

Namun, hingga kini, polemik di Kemendikti Saintek masih menjadi perhatian publik. Desakan agar Presiden Prabowo Subianto turun tangan terus mengemuka demi menjaga stabilitas di salah satu kementerian strategis ini. [sindonews]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI