kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Misi Istimewa, Pelayanan Maksimal untuk Jamaah Haji 2024

Misi Istimewa, Pelayanan Maksimal untuk Jamaah Haji 2024

Selasa, 27 Februari 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Wibowo Prasetyo. (ANTARA/HO- Humas Kemenag)


DIALEKSIS.COM | Nasional - Stafsus Menteri Agama (Stafsus Menag) Wibowo Prasetyo mengimbau para petugas haji tahun 2024 untuk mengedepankan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah, terutama mengingat peningkatan signifikan jumlah jamaah lansia, yang mencapai lebih dari 40 ribu dari total kuota haji Indonesia.

Dalam upaya memberikan perhatian yang besar kepada jamaah lansia, tema penyelenggaraan haji 2024 dipertahankan sebagai "Haji Ramah Lansia," sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Jumlah jamaah lansia masih mendominasi tahun ini. Oleh karena itu, petugas haji harus mengutamakan totalitas dan kesediaan sepenuh hati untuk memperhatikan kebutuhan jamaah," ungkapnya saat acara Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Haji Kloter di Asrama Haji Banda Aceh, pada Ahad, 25 Februari 2024, seperti dilansir oleh Kemenag.go.id.

Ia menekankan bahwa petugas haji harus memperlakukan jamaah seolah-olah mereka adalah keluarga sendiri, tanpa mengharapkan imbalan apa pun kecuali ridha dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wibowo meminta agar para petugas haji kloter menjalankan tugas mereka dengan profesionalisme yang tinggi, yang didasari oleh pemahaman yang tepat tentang tugas mereka. Disiplin dan pemahaman yang baik tentang tugas pokok dan fungsinya dianggap sebagai kunci utama.

Dengan pendekatan ini, diharapkan petugas tidak akan terjebak dalam kebingungan saat menghadapi situasi yang mungkin sangat kompleks di lapangan.

"Petugas yang tidak menunjukkan profesionalisme akan langsung dipulangkan. Tahun lalu, beberapa petugas kami telah kami pulangkan sebelum puncak haji karena mereka justru menimbulkan kerepotan bagi para jamaah. Seorang petugas tidak boleh menjadi sumber kesulitan bagi jamaah," tegasnya.

"Dalam tugasnya, saya secara langsung diberi tanggung jawab oleh Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas, untuk memantau kinerja petugas. Jika ada ketidakprofesionalan, saya akan merekomendasikan untuk segera dipulangkan. Kembali, fokuskan dedikasi hanya kepada pelayanan terbaik bagi jamaah haji. Mereka layak mendapatkan yang terbaik dari petugas," lanjutnya dengan lugas.

Ia juga mengapresiasi dedikasi tinggi petugas haji pada tahun sebelumnya, yang tercermin dalam indeks kepuasan jamaah haji yang tetap berada dalam kategori baik. Prestasi tersebut memunculkan pengakuan global bahwa petugas haji Indonesia dianggap sebagai yang terbaik di dunia, menjadi panutan bagi banyak negara lain.

Wibowo berharap bahwa prestasi yang sudah diraih tersebut dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan tersebut, ia meminta agar para petugas haji bisa menjadi duta bangsa Indonesia. Oleh karena itu, petugas harus menjaga citra sebagai petugas dengan kualitas terbaik.

"Namun yang lebih penting, saat ini saatnya bagi petugas haji untuk menjadi duta yang baik. Semua harus menyampaikan informasi dengan faktual dan menenangkan bagi jamaah. Petugas harus menjadi penjernih informasi dari berita palsu dan hoaks," tegasnya.

"Ia mendorong untuk memanfaatkan akun media sosial masing-masing. Setiap petugas harus memiliki akun media sosial yang digunakan untuk menyebarkan berita pendek, video testimoni kepuasan jamaah, narasi positif, dan lain-lain yang dapat memberikan ketenangan bagi jamaah dan keluarga mereka di Tanah Air karena mereka tahu bahwa jamaah akan dilayani dengan baik," pungkasnya dengan tekad.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda