kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Tingkatkan Daya Saing, 63.985 Pelaku UMKM Terima Keterampilan Digital di Era Global

Tingkatkan Daya Saing, 63.985 Pelaku UMKM Terima Keterampilan Digital di Era Global

Rabu, 18 September 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala BPSDM Kominfo Hary Budiarto (kanan) dalam Temu Bisnis P3DN Tahap VIII. [Foto: Humas Kominfo]


DIALEKSIS.COM | Banten - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melatih dan mendampingi 63.985 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sejak 2023 hingga September 2024. 

Pelatihan itu bertujuan untuk memberikan keterampilan digital yang membantu UMKM memanfaatkan peluang bisnis, mengatasi tantangan, serta meningkatkan daya saing di era digital.

“Teknologi memiliki dampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha lokal. Dengan keterampilan digital yang memadai, UMKM dapat meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan bersaing secara global,” ujar Kepala BPSDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto, Rabu (18/9/2024).

Hary menjelaskan bahwa pelatihan digital yang diselenggarakan oleh Kominfo meliputi berbagai tingkatan, dari dasar hingga lanjutan, yang dirancang untuk mempersiapkan UMKM menghadapi kompetisi di era digital. Produk-produk buatan UMKM lokal sudah mulai diminati oleh pembeli dari luar negeri, seperti Arab Saudi dan Malaysia.

“Pelaku UMKM yang berjualan secara online sering kali menerima pesanan dari luar negeri. Namun, mereka membutuhkan pendampingan atau mentoring agar dapat mengatasi masalah yang muncul saat menjalankan bisnis digital,” jelas Hary.

Data dari BPSDM Kominfo menunjukkan bahwa minat pelaku UMKM terhadap pelatihan digital sangat tinggi, terutama dalam bidang kewirausahaan digital dasar dan pemasaran digital. Menurut Hary, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku usaha yang menyadari pentingnya teknologi dalam mendukung bisnis mereka.

Selain itu, program pelatihan kewirausahaan digital syariah juga mendapatkan sambutan positif, mengingat potensi besar bisnis berbasis nilai-nilai Islam di Indonesia.

Meski demikian, Hary mengakui bahwa Kementerian Kominfo masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan dan kurangnya pendampingan setelah pelatihan. Untuk itu, Kominfo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi pelatihan serta memperluas akses bagi UMKM di daerah yang belum terjangkau.

“Ke depannya, pelatihan akan lebih difokuskan pada praktik langsung, sehingga pelaku usaha dapat langsung menerapkan keterampilan yang diperoleh tanpa harus merasa kehilangan waktu untuk berjualan,” pungkas Hary. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda