Minggu, 09 November 2025
Beranda / Pemerintahan / Tol Aceh Masuk Prioritas Prabowo, Konektivitas Sumatra Kian Menguat

Tol Aceh Masuk Prioritas Prabowo, Konektivitas Sumatra Kian Menguat

Minggu, 09 November 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Dua gambar akses tol Sigli - Banda Aceh dan Tol Binjai - Langsa. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Presiden Prabowo Subianto menetapkan 50 proyek jalan tol sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) periode 2025 - 2029. Dari daftar itu, Aceh menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus, menyusul rencana penyelesaian dan pengembangan jaringan Tol Trans Sumatra hingga ke ujung utara Pulau Andalas.

Dua proyek tol di Aceh tercatat dalam daftar prioritas yakni Tol Sigli - Banda Aceh dan Tol Binjai - Langsa. Keduanya menjadi bagian penting dalam konektivitas lintas Sumatra.

Tol Sigli - Banda Aceh, dengan panjang sekitar 74 kilometer, kini mencapai progres fisik sekitar 96 persen dan ditargetkan tersambung penuh pada 2025. Ruas ini akan memangkas waktu tempuh Banda Aceh - Sigli dari dua jam menjadi hanya sekitar 45 menit.

Sementara itu, Tol Binjai - Langsa yang melintasi perbatasan Sumatra Utara dan Aceh masuk daftar baru PSN yang dikawal langsung oleh Kementerian PUPR. Ruas ini diharapkan menjadi penghubung logistik antara kawasan industri Medan dan pelabuhan di pesisir timur Aceh.

Pemerintah menilai kehadiran tol di Aceh akan membuka isolasi ekonomi wilayah utara Sumatra. Jalur ini diproyeksikan mempercepat arus barang dan jasa, sekaligus menurunkan biaya logistik antar kabupaten.

Namun, percepatan pembangunan masih menghadapi kendala klasik, seperti pembebasan lahan dan ganti rugi tanaman. Pemerintah Aceh tengah menyiapkan skema penyelesaian agar proyek tidak kembali tersendat.

“Persoalan administratif dan ganti rugi sedang kita selesaikan. Kita ingin masyarakat juga diuntungkan dari proyek nasional ini,” ujar seorang pejabat Pemerintah Aceh saat dikonfirmasi.

Di sisi lain, pemerintah pusat juga melakukan pengetatan proyek tol baru yang belum memasuki tahap konstruksi. Langkah ini diambil untuk memastikan efisiensi APBN dan memprioritaskan ruas yang paling berdampak ekonomi.

Kendati begitu, tol di Aceh dipastikan tetap jalan karena sudah dalam tahap pembangunan fisik dan menjadi tulang punggung konektivitas Trans Sumatra.

Masuknya proyek tol di Aceh ke dalam PSN era Prabowo dianggap sebagai sinyal penting berfokuskan pemerataan pembangunan tidak lagi terpusat di Jawa. Jika proyek berjalan sesuai rencana, Aceh berpotensi menjadi simpul ekonomi baru di ujung barat Indonesia.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI