kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Utang RI Meledak! Tembus Rp6.567 Triliun, Ekonomi di Ujung Tanduk?

Utang RI Meledak! Tembus Rp6.567 Triliun, Ekonomi di Ujung Tanduk?

Senin, 15 Juli 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. Foto: SINDOnews/Wawan Bastian


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pada Mei 2024, Indonesia mencatatkan Utang Luar Negeri (ULN) sebesar USD407,3 miliar, setara dengan Rp6.567 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, membalikkan tren kontraksi 1,5% yang terjadi pada April 2024.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa peningkatan ini berasal dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, bank sentral, dan swasta. Meskipun demikian, ULN pemerintah justru mengalami sedikit penurunan sebesar 0,8% year-on-year (yoy), mencapai USD191,0 miliar.

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa perkembangan positif ini didorong oleh meningkatnya aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN). "Hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia," ujarnya.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk mengelola ULN secara hati-hati dan efisien. Mayoritas dana dialokasikan untuk sektor-sektor produktif, dengan fokus utama pada kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Yang melegakan, 99,99% ULN pemerintah bersifat jangka panjang, menunjukkan profil risiko yang relatif aman.

Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat sebesar USD197,6 miliar, mengalami sedikit penurunan 0,4% yoy. Sektor-sektor utama penerima ULN swasta meliputi industri pengolahan, jasa keuangan, energi, dan pertambangan.

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia dinilai sehat dengan rasio terhadap PDB sebesar 29,8%. BI dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN, dengan tujuan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kami berupaya meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi," tegas Erwin, menekankan komitmen pemerintah dalam pengelolaan ULN yang bertanggung jawab.

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda