DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pemerintah Aceh terus memastikan percepatan pemulihan infrastruktur pascabanjir yang melanda Aceh. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, melakukan peninjauan langsung terhadap progres pembangunan Jembatan Bailey atau jembatan darurat yang menghubungkan Desa Awe Geutah Paya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, dengan Desa Teupin Reudeup, Kecamatan Peusangan Selatan, pada Selasa, 16 Desember.
Jembatan darurat sepanjang 35 meter tersebut disiapkan sebagai jalur alternatif sementara pada lintas nasional Banda Aceh-Medan. Saat ini, progres pengerjaan telah mencapai tahap penyelesaian akhir. Jembatan tersebut saat ini belum dapat dilalui masyarakat hingga seluruh aspek teknis dan keselamatan dinyatakan memenuhi standar.
Pembangunan Jembatan Bailey dilakukan sebagai langkah cepat pemerintah menyusul rusaknya jembatan utama di lintas nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kecamatan Kutablang, akibat banjir besar yang melanda Aceh.
Mengingat perbaikan jembatan permanen membutuhkan waktu yang tidak singkat, keberadaan jembatan darurat ini menjadi solusi sementara untuk menjaga konektivitas dan kelancaran arus transportasi nasional.
Setelah rampung dan dinyatakan laik fungsi, jembatan Bailey tersebut akan kembali menghubungkan akses jalan nasional dari Kabupaten Bireuen menuju Aceh Utara. Dengan tersambungnya kembali jalur ini, arus transportasi dan mobilitas masyarakat pada rute Banda Aceh-Medan diharapkan dapat berjalan normal secara bertahap. []