kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Adi Maros: Jangan Jadikan Perusakan APK Sebagai Ajang Playing Victim

Adi Maros: Jangan Jadikan Perusakan APK Sebagai Ajang Playing Victim

Senin, 07 Oktober 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Ketua Relawan Barisan Mualem Dek, Adi Maros SH. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Relawan Barisan Mualem, Adi Maros SH, mengingatkan agar perusakan alat peraga kampanye (APK) tidak dijadikan ajang untuk bermain peran sebagai korban, seolah-olah dizalimi. 

"Taktik seperti ini sudah ketinggalan zaman. Jangan-jangan, ini hanya upaya framing -- merusak APK sendiri, lalu membesar-besarkannya di media," ujar Adi Maros.

Menurutnya, lebih baik pihak yang merasa dirugikan melapor langsung kepada pihak berwenang, termasuk memberikan indikasi siapa yang diduga melakukan perusakan. 

"Kita semua ingin masalah ini jelas dan tuntas. Kita juga tidak ingin Pilkada yang damai ini diwarnai dengan kebohongan dan saling tuduh," tegasnya.

Adi juga mempertanyakan klaim adanya perusakan secara masif dan terstruktur. "Bagaimana bisa seseorang mengklaim hal itu terjadi secara masif dan terstruktur? Jangan-jangan ini memang sudah diskenariokan, jika melihat dari tempat kejadian perkaranya (locus delicti)," katanya.

Lebih lanjut, Adi Maros meminta agar Tiyong, yang juga seorang politisi dengan latar belakang kombatan, dapat bersikap lebih dewasa. "Sebagai seorang politisi dengan basis kombatan, dia seharusnya paham dengan pola-pola konspirasi semacam ini," jelas Adi.

Adi juga menyoroti sikap Tiyong yang dianggapnya kurang bijak sebagai salah satu wakil Aceh di Jakarta. "Kok dia bisa mengatakan kepada tim Bustami agar tidak terpancing? Apakah dia sudah memastikan bahwa pelakunya dari pihak 02?" tanyanya.

Sebagai penutup, Adi Maros mengingatkan agar semua pihak bersikap lebih dewasa dan bijak. 

"Perusakan spanduk bisa saja disebabkan oleh faktor alam, dilakukan oleh orang yang ingin memprovokasi agar kedua pihak saling ribut, atau bahkan bisa saja dilakukan oleh orang yang tidak waras. Jangan menutup kemungkinan lain, seperti skenario dari pihak Anda sendiriā€”memasang, merusak, lalu membesar-besarkan untuk meraih simpati publik," tandasnya.

Adi juga menegaskan bahwa jika sudah mengetahui siapa pelakunya, sebaiknya langsung disebutkan kepada polisi. "Jika ingin menang, pilihlah metode yang elegan. Jangan bersikap kekanak-kanakan. Malulah kepada konstituen dan partai Anda," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda