DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menegaskan Bawaslu akan terus mengupayakan kesetaraan gender dalam lingkungan kerja. Dia mencontohkan dari perekrutan jajaran pengawas perempuan telah diimplementasikan keterpenuhan 30 persen dalam jajaran pimpinan.

Lolly memandang ini menjadi bentuk Bawaslu peduli terhadap peran perempuan dalam jajaran pengawas bahkan sampai tingkat daerah. Sebab dia meyakini perempuan bisa sama-sama bisa menunjukkan kualitas dan integritasnya saat bekerja.

"Di Bawaslu, kami buat pedoman revisi rekrutmen di mana memastikan 30 persen keterwakilan perempuan, ketika pendaftar tidak memenuhi kuota 30 persen maka harus dibuka khusus untuk pendaftar perempuan. Kesempatannya harus sama," kata  Lolly seperti dikutip pada Sabtu (14/12/2024).

Dia menambahkan saat DKPP mempublikasikan perihal kasus penyelenggara pemilu dalam konteks kekerasan seksual maka yang Bawaslu lakukan adalah menggandeng pengawas perempuan. Ini dilakukan untuk sama-sama merumuskan pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan bawaslu.

"Kalau soal etik penyelenggara pemilu jelas ranah DKPP, tetapi begitu isu kekerasan seksual tinggi di pemilu maka saya sebagai satu-satunya pimpinan perempuan yang ada di sana, kegelisahan ini harus bisa dijawab," jelas Lolly Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu.

Lolly merasa terbantu atas kerja sama yang dilakukan bersama Komnas Perempuan. Dia berharap implementasi ini juga didukung oleh Parlemen, dan memberikan harapan naiknya keterwakilan perempuan di DPR dan DPD hingga terwujudnya agenda juang perempuan. [*]