kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Buronan Thailand Menyamar Jadi 'Sulaiman' di Aceh, Polri Ungkap Modus Operandi

Buronan Thailand Menyamar Jadi 'Sulaiman' di Aceh, Polri Ungkap Modus Operandi

Senin, 03 Juni 2024 07:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Chaowalit Thongduang, buronan Thailand yang ditangkap di Bali. Foto: Bangkokpost// dok. Polri


DIALEKSIS.COM | Nasional - Chaowalit Thongduang, buronan nomor satu Thailand, menggunakan identitas palsu dengan nama 'Sulaiman' selama pelariannya di Indonesia. Polri mengungkap alasan di balik pemilihan nama samaran tersebut.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan dalam jumpa pers pada Minggu (2/6/2024), "Karena KTP palsu ini dibuat di wilayah Aceh, maka nama yang dipilih harus sesuai dengan kondisi setempat. Walaupun KTP dapat berlaku di seluruh Indonesia, penggunaan nama yang lazim digunakan oleh masyarakat Aceh menjadi bagian dari upaya penyamaran."

Dalam upaya pemalsuan identitas, Chaowalit dibantu oleh seorang perempuan WNI berinisial FS, yang kini telah diamankan pihak kepolisian. "FS dibantu oleh seorang berinisial U dalam membantu buronan membuat identitas palsu berupa KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran sebagai penduduk Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh," tambah Wahyu.

Dirtipid Narkoba Brigjen Mukti Juharsa mengungkapkan bahwa sebelum tiba di Indonesia, Chaowalit sempat singgah di India. Namun, ia memilih Indonesia sebagai negara pelarian karena wajahnya lebih mirip dengan penduduk setempat. "Karena mukanya di India tidak sama dengan muka dia. Dia seperti muka Indonesia. Makannya dia ke Indonesia dengan nama Sulaiman," jelas Mukti.

Chaowalit, yang juga dikenal dengan nama Paeng, ditangkap di sebuah apartemen di Kecamatan Badung, Bali pada Kamis (30/5) dalam operasi yang dipimpin oleh Kombes Audie S Latuheru. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari permintaan otoritas Thailand kepada Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri untuk membantu melacak keberadaan Chaowalit yang kabur ke Indonesia.

Selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit sempat berhubungan dengan warga lokal meski ia tidak menguasai Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Untuk berkomunikasi, ia memanfaatkan aplikasi Google Translate. "Informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan pernah punya pacar cewek WNI," ungkap Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti.

Dengan tertangkapnya Chaowalit, Polri berhasil mengungkap modus operandi buronan internasional dalam menyamarkan identitas dan menjalin hubungan dengan warga lokal selama bersembunyi di Indonesia.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda