Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menerima kunjungan Direktur Regional Confederation of Societies of Authors and Composers (CISAC) untuk Asia Pasifik, Benjamin Ng. [Foto: dok. Kemenkum]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, mengungkapkan persoalan tata kelola royalti di Indonesia masih banyak terkait trust issue. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Direktur Regional Confederation of Societies of Authors and Composers (CISAC) untuk Asia Pasifik, Benjamin Ng.
"Ini yang akan kita benahi,” ujar Menkum Supratman. Ia menekankan LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) harus menyerahkan data collecting dan distribusi royalti secara transparan kepada pemilik hak cipta.
Menkum Supratman turut memperkenalkan Protokol Jakarta, inisiatif untuk keadilan ekonomi kreatif global, royalti digital yang adil, dan perlindungan kreator negara berkembang. “Transparansi bukan pilihan, itu fondasi,” tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (4/11/2025).
Pada kesempatan itu, Benjamin Ng menekankan Indonesia punya banyak talenta seni dan peran penting di ASEAN.
“CISAC siap bekerja sama memperkuat ekosistem musik dan digital Indonesia, serta membawa musik Indonesia mendunia,” kata Benjamin. Ia juga menyoroti perlunya legislasi resell rights dan perhatian pada isu AI dalam revisi UU Hak Cipta.
Pertemuan ditutup dengan komitmen memperkuat sistem royalti yang modern, transparan, dan berintegritas. [red]
Sebelumnya
