kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Diserang SMS Misterius Bjorka Saat Debat Pilgub, Ahli IT Bereaksi

Diserang SMS Misterius Bjorka Saat Debat Pilgub, Ahli IT Bereaksi

Sabtu, 26 Oktober 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Muttaqin, pakar keamanan siber dari Universitas Sains Cut Nyak Dhien. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Langsa - Pesan singkat misterius yang mengatasnamakan Bjorka dalam debat Pilgub Aceh menjadi peringatan serius tentang kerentanan sistem keamanan digital dalam kontestasi politik. Insiden yang terjadi di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh, Jumat malam (25/10) ini membuka diskusi baru tentang urgensi keamanan siber dalam pesta demokrasi.

"Ini bukan sekadar teror SMS biasa," kata Muttaqin, pakar keamanan siber dari Universitas Sains Cut Nyak Dhien, ketika Dialeksis ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (26/10). 

Menurutnya, kejadian ini adalah cermin betapa rentannya sistem keamanan informasi politik kita.

Dosen yang juga ahli Cybersecurity ini mengibaratkan teknologi dalam politik seperti pedang bermata dua. 

"Di satu sisi bisa mendongkrak partisipasi pemilih, tapi tanpa pengawasan ketat, bisa jadi bumerang," ujarnya sambil menunjukkan beberapa kasus serupa di negara lain.

Muttaqin menyoroti absennya sistem pengamanan yang memadai dalam gelaran politik. Menurutnya, lembaga terkait harus memastikan platform komunikasi yang digunakan aman dan transparan. 

"Kita seperti membiarkan celah terbuka bagi para peretas," kritiknya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam memilah informasi. 

"Masyarakat harus dibekali kemampuan mengenali disinformasi. Ini krusial untuk menjaga integritas proses demokrasi," tegasnya.

Muttaqin menutup diskusi dengan mengusulkan pembentukan satuan tugas khusus pengawas keamanan siber selama masa Pilkada. "Tanpa pengawasan ketat, demokrasi kita bisa terancam manipulasi digital, Kini, pertanyaannya: sudahkah penyelenggara Pilkada yakni KIP Aceh menyiapkan benteng digital yang kokoh menghadapi ancaman serupa di masa mendatang?" pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda