kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Evaluasi Kinerja KPU Pasca Pilpres 2024, Akademisi: Banyak Catatan Serius

Evaluasi Kinerja KPU Pasca Pilpres 2024, Akademisi: Banyak Catatan Serius

Rabu, 21 Februari 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu

Ramzi Murziqin, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Ar-Raniry. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Nasional - Setelah gelaran Pemilu 2024 berlangsung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berada di bawah sorotan tajam, baik dari masyarakat maupun media massa. Evaluasi kinerja KPU pasca Pilpres menjadi perbincangan hangat, terutama dalam ranah digital media.

Menyikapi hal ini, Ramzi Murziqin, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Ar-Raniry, memberikan sorotan yang tajam terhadap kinerja KPU. Melalui media Dialeksis (21/02/2024) secara khusus menyampaikan bahwa kinerja KPU harus dievaluasi secara komprehensif.

"KPU harus dipandang dari segala aspek, termasuk efektivitas dalam mengelola proses pemilihan, transparansi, serta penggunaan teknologi untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi terkait pemilu," ungkap Ramzi kepada Dialeksis.com.

Jejak digital media memberikan gambaran yang signifikan terkait evaluasi kinerja KPU. Berbagai opini dari masyarakat tercermin dalam diskusi dan komentar yang tersebar luas di platform-platform media sosial. 

"Dari keseluruhan respon lintas masyarakat itu harus jadi catatan serius, apalagi Media sosial menjadi cerminan publik yang mencerminkan beragam pandangan terkait kinerja KPU," tambah Ramzi.

Sejumlah kritik juga dilontarkan terhadap KPU terkait beberapa masalah teknis yang muncul selama proses pemilihan. Diantaranya adalah adanya kesalahan dalam daftar pemilih, kendala teknis dalam penggunaan sistem elektronik, serta permasalahan terkait keamanan data.


Namun demikian, Ramzi juga menegaskan pentingnya memberikan apresiasi terhadap upaya KPU dalam menyelenggarakan pemilihan yang demokratis dan transparan. 


"KPU juga harus diapresiasi atas upaya-upaya memperbaiki diri, baik dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan maupun dalam menghadapi tantangan teknologi yang semakin kompleks," jelasnya.


Dalam konteks ini, Ramzi menyatakan perlunya sinergi antara KPU, pemerintah, dan masyarakat dalam memperbaiki sistem pemilihan ke depan. "Kemitraan antara KPU, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia," tutupnya.


Dengan jejak digital media dan komentar Ramzi Murziqin, evaluasi kinerja KPU pasca Pilpres 2024 menjadi semakin mendalam dan bermakna bagi perkembangan demokrasi di Tanah Air.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda