kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Geliat Politik Pasca Pilpres: KIM Buka Pintu untuk Partai Baru

Geliat Politik Pasca Pilpres: KIM Buka Pintu untuk Partai Baru

Sabtu, 17 Agustus 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Antara


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Angin segar berhembus di lanskap politik Indonesia pasca Pilpres 2024. Koalisi Indonesia Maju (KIM), pendukung utama pemerintahan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kini membuka lebar pintunya bagi partai-partai baru untuk bergabung.

Dalam serangkaian pertemuan yang berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (15/8), tiga ketua umum partai politik secara bergantian menyambangi sang calon presiden terpilih. Surya Paloh dari Nasdem, Muhamad Mardiono dari PPP, dan Angela Tanoesoedibjo dari Perindo, kompak menyatakan dukungan mereka terhadap pemerintahan mendatang.

Menanggapi fenomena ini, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa anggota KIM yang sudah ada tidak keberatan dengan masuknya pendatang baru. "Komunikasi sudah dilakukan dengan partai-partai seperti PAN, Golkar, dan Demokrat. Semuanya berjalan lancar," ujarnya.

Prabowo sendiri mengungkapkan harapannya agar partai-partai baru ini tidak hanya bergabung dalam koalisi pemerintahan, tetapi juga bersatu dalam menghadapi Pilkada 2024. "Bagusnya begitu kira-kira," katanya, menekankan pentingnya persatuan di antara elite politik.

Surya Paloh, yang pertama kali mengunjungi Prabowo, menyatakan tekad dan pilihan yang sama untuk masa depan Indonesia. Ia juga menyinggung pesan Prabowo tentang pentingnya persatuan elite dalam menghadapi tantangan yang semakin besar.

Menariknya, partai-partai yang kini mendekat ke KIM sebelumnya berada di kubu berbeda saat Pilpres 2024. Nasdem mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sementara PPP dan Perindo berada di belakang Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Pergeseran dukungan ini mencerminkan dinamika politik yang terus berubah, sekaligus menandai era baru dalam perpolitikan nasional. Dengan semakin banyaknya partai yang bergabung, pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat bekerja lebih efektif dalam mewujudkan program dan kebijakannya.

Meski demikian, pengumuman resmi tentang bergabungnya partai-partai baru ini masih menunggu momentum yang tepat. "Ini kan proses," kata Prabowo, menambahkan bahwa formalitas-formalitas lain akan menyusul pada waktunya.

Geliat politik pasca Pilpres ini menjadi tontonan menarik bagi publik Indonesia. Ke depan, akan semakin jelas bagaimana peta kekuatan politik nasional terbentuk dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi jalannya pemerintahan lima tahun mendatang.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda