kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Gibran Pemicu, Semua Komisioner KPU Dilaporkan Aktivis Ke DKPP

Gibran Pemicu, Semua Komisioner KPU Dilaporkan Aktivis Ke DKPP

Kamis, 16 November 2023 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kuasa hukum dari Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) 2.0 Patra M Zein menyampaikan keterangan usai melaporkan KPU, Anwar Usman hingga Jokowi di PN Jakpus, Jumat (10/11/2023). [Suara.com/Dea]


DIALEKSIS.COM | Nasional - Tiga aktivis masing-masing Petrus Hariyanto, Firman Tendry Masengi dan Azwar Furgudyama melaporkan seluruh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Mereka meminta DKPP memberhentikan semua komisioner KPU yang dinilai telah melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggaraan Pemilu.

Ketiga aktivis tersebut didampingi oleh Koordinator Tim Pembela Demokrasi 2.0 (TPDI 2.0) Patra M Zen. Dia menjelaskan, pihaknya mempersoalkan KPU yang menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

"Kami menduga seluruh Komisoner KPU periode 2022 - 2027 tidak adil, tidak akuntabel, tidak berkepastian hukum, tidak tertib, tidak proporsional, dan tidak profesional,” kata Patra di Kantor DKPP, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).

Menurut dia, KPU perlu dilaporkan ke DKPP karena menerima pendaftaran Gibran sebelum merevisi Peraturan KPU (PKPU) nomor 19 tahun 2023 tentang pencalonan presiden dan wakil presiden.

Namun, perubahan atas PKPU nomor 19 tahun 2024 diterbitkan melalui PKPU nomor 23 tahun 2023 pada 3 November 2023.

Revisi tersebut dilakukan sebagai konsekuensi atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden.

“Berdasarkan Peraturan KPU No. 19 Tahun 2023, Gibran tidak memenuhi syarat karena belum berusia 40 tahun. KPU baru merubah persyaratan pada 3 November 2023 dengan menerbitkan Peraturan KPU No. 23 Tahun 2023,” kata Patra. [suara.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda