DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftarkan diri siap berlaga memperebutkan kursi nomor satu di Aceh. 

Mereka adalah Bustami Hamzah yang berpasangan dengan M. Fadhil Rahmi, serta Muzakir Manaf bersama Fadhlullah. 

Kedua pasangan ini kini tengah mempersiapkan serangkaian kampanye rapat umum yang akan digelar di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Aceh, menarik perhatian masyarakat yang antusias menanti gagasan-gagasan besar yang akan diusung.

Pasangan nomor urut 1, Bustami Hamzah dan M. Fadhil Rahmi, telah menetapkan bahwa kampanye pembuka mereka akan berlangsung pada hari Minggu, 3 November 2024, di Lapangan Bola Kaki Gampong Meureubo, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. 

Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan pendukung yang ingin mendengar langsung visi dan misi pasangan calon yang dikenal memiliki pengalaman dan kapabilitas di bidang pembangunan daerah. 

Bustami dan Fadhil tidak berhenti di Aceh Barat. Pasangan ini telah merencanakan kampanye lanjutan di Lapangan Glumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, pada hari Sabtu, 23 November 2024. 

Kabupaten Bireuen, yang dikenal sebagai basis politik beberapa partai besar, menjadi salah satu wilayah kunci dalam pertarungan politik Aceh. 

Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Muzakir Manaf dan Fadhlullah, juga tidak tinggal diam. Pasangan ini dijadwalkan memulai kampanye pada hari Rabu, 20 November 2024, di Lapangan Bola Kaki Bumi Gas, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara. 

Muzakir Manaf, yang memiliki reputasi besar sebagai mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh, akan memanfaatkan popularitas dan pengaruh kuatnya di wilayah Aceh Utara. 

Puncak dari rangkaian kampanye pasangan Muzakir-Fadhlullah akan digelar di Banda Aceh, tepatnya pada hari Sabtu, 23 November 2024, di Halaman Pelantara Parkir Stadion H. Dummurtala, Lampineung. Banda Aceh, sebagai ibu kota provinsi, merupakan pusat politik dan ekonomi yang sangat strategis bagi setiap pasangan calon. 

Kehadiran Muzakir dan Fadhlullah di Banda Aceh diyakini akan menjadi momen penting untuk menarik perhatian publik dengan menawarkan visi besar mereka tentang Aceh yang maju, terintegrasi, dan kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Kedua pasangan calon ini berlomba-lomba menyusun strategi terbaik untuk merebut hati masyarakat Aceh, yang memiliki harapan besar untuk perubahan yang lebih baik. 

Pertarungan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan politik, tetapi juga menjadi kesempatan bagi rakyat Aceh untuk melihat siapa yang memiliki gagasan paling relevan dan solutif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi provinsi ini, seperti isu kemiskinan, pengangguran, dan rendahnya kualitas layanan pendidikan serta kesehatan. [nh]