DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf (Mualem) dan H. Fadhlullah SE (Dek Fad), yang diusung koalisi besar, menyatakan kesiapan penuh untuk menghadapi debat kandidat yang akan digelar Jumat, 25 Oktober 2024 dalam rangka Pemilihan Gubernur Aceh 2024. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan, H. Kamaruddin Abubakar atau yang akrab disapa Abu Razak, disela acara Peusijuek Posko Induk Badan Pemenangan di Kantor Pango, Banda Aceh, pada Kamis (24/10/2024).

Abu Razak menegaskan bahwa persiapan debat kandidat sudah sangat matang. "Alhamdulillah, persiapan untuk debat kandidat Insya Allah sudah mantap. Kita optimis pada debat pertama ini akan berjalan sukses dan lancar,” ungkapnya.

Ketika ditanya tentang persentase kesiapan, Abu Razak menjawab, “Ya, kalau persiapannya, Insya Allah sudah siap. Kami yakin persiapan teknis dan materi yang telah disusun tim akan mampu menghadirkan perdebatan yang konstruktif dan bermanfaat bagi masyarakat Aceh," tambahnya. 

Debat kandidat ini akan mempertemukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari berbagai partai koalisi besar yang sama-sama memperebutkan kursi kepemimpinan Aceh. 

Debat ini merupakan salah satu momen penting dalam Pilgub Aceh 2024, di mana setiap pasangan calon akan memaparkan visi dan misi mereka untuk lima tahun ke depan.

Pasangan Mualem dan Dek Fad diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari gabungan partai politik lokal maupun nasional, antara lain Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan PDI Perjuangan. 

Koalisi ini menguasai 52 dari 81 kursi di DPR Aceh, sebuah kekuatan politik yang besar untuk mendukung pencalonan pasangan ini. 

Selain itu, mereka juga mendapatkan dukungan dari partai-partai nasional non-parlemen seperti PSI, Partai Ummat, Partai Garuda, dan Partai Gabthat.

Keyakinan pasangan Mualem-Dek Fad dalam menghadapi debat kandidat tidak hanya terletak pada persiapan teknis, tetapi juga pada visi besar yang mereka tawarkan untuk Aceh. 

Mereka telah merancang visi dan misi yang kuat, yang diyakini dapat membawa perubahan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Aceh.

"Ini bukan hanya soal memenangkan debat, tapi juga bagaimana kita menyampaikan rencana besar untuk masa depan Aceh," pungkas Abu Razak. [nh]