Beranda / Politik dan Hukum / Jelang Pilkada Aceh Besar, Persaingan Antar Kandidat Kian Memanas

Jelang Pilkada Aceh Besar, Persaingan Antar Kandidat Kian Memanas

Senin, 18 November 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi
 

Usman Lamreung, akademisi dan pengamat politik dari Universitas Abu Yatama Banda Aceh. Dokumen untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Menjelang hari pencoblosan Pilkada Aceh Besar, persaingan antar pasangan calon bupati dan wakil bupati semakin memanas. Empat pasangan calon terus berlomba-lomba meraih dukungan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, kalangan politisi, ulama, dayah, hingga komunitas lokal. 

Usman Lamreung, akademisi dan pengamat politik dari Universitas Abu Yatama Banda Aceh mengatakan bwha pasangan calon nomor urut 02 yang didukung oleh mayoritas partai politik besar di Aceh Besar tampaknya berada di atas angin. 

Dengan dukungan dari Partai Aceh, Komite Peralihan Aceh (KPA), serta partai pendukung lainnya, pasangan ini berhasil menggalang dukungan besar di seluruh wilayah Aceh Besar. 

Setiap kampanye yang mereka adakan selalu dihadiri oleh ribuan simpatisan yang memadati lokasi acara.

"Konsolidasi mesin politik yang dibangun oleh pasangan ini sangat kokoh. Mereka tidak hanya mendapatkan dukungan dari partai politik besar, tetapi juga mampu menarik simpati dari kalangan masyarakat akar rumput, termasuk ulama dan tokoh masyarakat setempat," ujar Usman kepada Dialeksis.com, Senin, 18 November 2024.

Usman juga menambahkan bahwa elektabilitas pasangan nomor 02 mengalami peningkatan signifikan setelah debat kandidat yang berlangsung beberapa waktu lalu. 

"Debat kandidat memberikan panggung bagi pasangan ini untuk memperkuat visi dan misi mereka, sehingga mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat," lanjutnya.

Meskipun begitu, pasangan nomor urut 02 juga tidak lepas dari kampanye negatif yang menyerang di media sosial. 

Namun, menurut Usman, serangan-serangan tersebut tampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap elektabilitas mereka. 

"Kampanye negatif memang ada, tetapi dukungan yang solid dan terstruktur dari berbagai pihak membuat mereka tetap berada di posisi yang kuat," jelasnya.

Di sisi lain, pasangan nomor urut 04 yang didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menunjukkan peningkatan popularitas yang signifikan, terutama setelah debat kandidat. Usman Lamreung mencatat bahwa pasangan ini menjadi topik hangat di media sosial, baik dalam diskusi positif maupun negatif. 

"Pasangan nomor 04 berhasil memanfaatkan momentum debat untuk meningkatkan popularitas mereka, meskipun tantangan dari kampanye negatif masih menjadi batu sandungan," ungkapnya.

Usman juga menyoroti bahwa persaingan antara pasangan nomor urut 03 dan 04 kian sengit, terutama setelah adanya perubahan dinamika politik di tingkat nasional. 

"Pergeseran peta politik di pusat bisa memengaruhi dukungan terhadap pasangan ini. Basis dukungan yang telah dibangun sejak awal oleh pasangan nomor 04 bisa saja beralih ke pasangan nomor 03 jika terjadi perubahan signifikan," katanya.

Menurut Usman, pasangan nomor 03 perlu mengoptimalkan mesin politiknya, terutama di tingkat akar rumput. "Kunci bagi pasangan nomor 03 adalah memastikan bahwa mereka tetap solid dalam mempertahankan basis dukungan, terutama di daerah-daerah yang selama ini menjadi lumbung suara mereka," tambahnya.

Sementara itu, pasangan nomor urut 01 menghadapi tantangan besar meski didukung oleh jaringan mantan kombatan yang dikenal militan. 

Usman Lamreung menyatakan bahwa meski memiliki dukungan yang solid di tingkat basis, pasangan ini masih kesulitan dalam konsolidasi politik yang lebih luas. 

"Mereka memiliki militansi pendukung yang kuat, tetapi tanpa dukungan ekonomi yang cukup untuk kampanye, dukungan tersebut bisa goyah," terangnya. 

Usman menjelaskan bahwa dalam kontestasi politik di Aceh Besar, kekuatan finansial sering menjadi faktor penentu, terutama dalam hal penggalangan massa dan logistik kampanye. 

"Jika pasangan nomor 01 ingin tetap kompetitif, mereka harus mampu mengamankan dukungan finansial yang memadai," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda