Rabu, 19 Maret 2025
Beranda / Politik dan Hukum / KontraS Aceh Desak Transparansi Penuh Kasus Pembunuhan Hasviani Imam

KontraS Aceh Desak Transparansi Penuh Kasus Pembunuhan Hasviani Imam

Selasa, 18 Maret 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Azharul Husna, Koordinator KontraS Aceh. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Aceh - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh mendesak aparat penegak hukum dan TNI Angkatan Laut (AL) untuk memastikan transparansi dalam penyelidikan kasus pembunuhan Hasviani Imam (45), korban perampokan mobil yang ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). Jenazah korban diduga menjadi korban pembunuhan usai transaksi jual beli mobil yang disertai modus tes drive oleh calon pembeli.

Jenazah Hasviani ditemukan terbungkus karung oleh warga setempat dan dievakuasi dengan bantuan personel Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Korban sebelumnya dilaporkan hilang pada Minggu (16/3) setelah bertemu calon pembeli mobil Toyota Innova miliknya di Krueng Geukueh. Sejumlah saksi melaporkan mendengar suara tembakan sebelum mobil korban dibawa kabur.

Terkait kejadian pembunuhan tersebut, Azharul Husna, Koordinator KontraS Aceh, menegaskan bahwa kasus ini harus diselesaikan secara independen dan tanpa intervensi dari pihak manapun.

“Kami mendesak TNI AL untuk bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses hukum. Jangan sampai status terduga pelaku sebagai anggota militer menjadi tameng untuk mengurangi keadilan bagi korban,” ujarnya kepada Dialeksis, Selasa (18/3).

Azharul juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap keluarga korban. “keluarga Hasviani berhak mengetahui sejauh mana proses yang sudah dilakukan oleh APH dan memastikan pelaku dihukum setimpal. Ini bukan hanya kasus kriminal biasa, tetapi ujian bagi komitmen TNI dalam mematuhi hukum dan HAM,” tegasnya.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, mengonfirmasi bahwa seorang anggota TNI AL berinisial DI (28) telah diamankan sebagai terduga pelaku. DI, berpangkat Kelasi Dua, diduga terlibat dalam perampokan dan pembunuhan Hasviani. 

“Terduga pelaku telah ditahan di fasilitas Pomal dan sedang menjalani proses hukum sesuai mekanisme militer,” kata Kolonel Andi dalam keterangan tertulis.

Ia menegaskan institusinya tidak akan melindungi anggota yang terbukti bersalah. “TNI AL akan bertindak transparan dan memberikan sanksi maksimal jika pelaku terbukti melakukan kejahatan ini,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keluarga, Hasviani pergi pada Minggu sore (16/3) untuk bertemu calon pembeli mobil Toyota Innova di Krueng Geukueh. Calon pembeli mengajak tes drive ke jalur sepi. Beberapa saksi di sekitar lokasi mengaku mendengar suara tembakan sebelum mobil korban melaju cepat. Keesokan harinya, jenazah Hasviani ditemukan warga di lereng Gunung Salak dengan luka tembak dan tanda kekerasan.

KontraS Aceh menduga kasus ini terkait praktik perdagangan kendaraan ilegal yang marak di Aceh Utara. “Modus kejahatan dengan dalih transaksi mobil sering terjadi. Kami mendorong aparat untuk mengusut tuntas jaringan pelaku,” pungkas Azharul.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
ultah dialektis
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan
pers