Gedung Komisi Yudisial (KY) [Foto: BeritaNasional/Seskab]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Komisi Yudisial (KY) memulai tahapan akhir seleksi dengan menggelar wawancara terbuka terhadap 20 calon hakim agung dan 3 calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA), Rabu hingga Sabtu, 6-9 Agustus 2025 di Auditorium KY, Jakarta.
Ketua KY Amzulian Rifai menyatakan, wawancara ini menjadi rangkaian penting dalam proses uji kelayakan para calon.
“Tujuan dari wawancara adalah mengetahui dan menggali secara lebih mendalam mengenai visi, misi, dan komitmen; integritas; wawasan pengetahuan hukum dan peradilan, serta penguasaan hukum materiil dan formil,” kata Amzulian dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (7/8/2025).
KY juga membuka ruang partisipasi publik melalui uji publik secara langsung maupun daring. Pertanyaan bisa diajukan melalui fitur chat saat siaran langsung di kanal YouTube resmi KY: https://youtube.com/c/KomisiYudisialRI.
“Segala jawaban atas pertanyaan yang muncul pada saat uji publik akan menjadi bahan pertimbangan penilaian bagi pewawancara KY,” tambah Amzulian.
Wawancara dilakukan oleh tujuh komisioner KY dan panelis tamu. Pada hari pertama, hadir Wakil Ketua MA Bidang Yudisial Suharto sebagai pakar kompetensi pidana dan Prof. Ningrum Natasya Sirait sebagai pakar kenegarawanan.
Jadwal Wawancara Lengkap:
Rabu (6/8/2025): 6 calon hakim agung Kamar Pidana - Alimin Ribut Sujono, Annas Mustaqim, Avrits, Catur Iriantoro, Julius Panjaitan, dan Suradi.
Kamis (7/8/2025): 2 calon hakim agung Kamar Perdata - Ennid Hasanuddin dan Heru Pramono; 4 calon Kamar Agama - Abd. Hakim, Abdul Hadi, Lailatul Arofah, dan Muhayah.
Jumat (8/8/2025): 3 calon hakim ad hoc HAM - Prof. Agus Budianto, Bonifasius Nadya Arybowo, dan Moh Puguh Haryogi; serta 1 calon Kamar Militer - Agustinus Purnomo Hadi; dan 1 calon Kamar Tata Usaha Negara - Hari Sugiharto.
Sabtu (9/8/2025): 6 calon hakim agung Kamar TUN khusus Pajak - Agus Suharsono, Arifin Halim, Budi Nugroho, Diana Malemita Ginting, Triyono Martanto, dan Wahyu Widodo.
Seleksi ini dilaksanakan untuk mengisi 17 posisi hakim agung di berbagai kamar serta 3 hakim ad hoc HAM, sesuai permintaan Mahkamah Agung. Adapun kebutuhan formasi mencakup 5 hakim agung Kamar Pidana, 3 Perdata, 2 Agama, 1 Militer, 1 TUN, dan 5 TUN khusus Pajak. [red]
Sebelumnya
