kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Lawyer Zulfikar Sawang Minta Restu Gerindra Maju Kontestasi Pilkada Nagan Raya 2024

Lawyer Zulfikar Sawang Minta Restu Gerindra Maju Kontestasi Pilkada Nagan Raya 2024

Sabtu, 01 Juni 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Zulfikar Sawang dalam kegiatan pemaparan visi dan misi menjadi bacabup Nagan Raya pada Sabtu (1/6/2024). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Zulfikar Sawang resmi mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Nagan Raya melalui Partai Gerindra

Zulfikar Sawang bersama rombongan mengantarkan berkas pendaftaran sekaligus pemaparan visi dan misi menjadi bacabup Nagan Raya pada Sabtu (1/6/2024).

Kedatangan mereka disambut Wakil Ketua DPD Gerindra Aceh, Maulisman Hanafiah, Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra Aceh, Nasrul Sufi beserta pengurus partai tersebut.

Dalam pemaparan visi dan misi, Zulfikar Sawang yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) mengatakan ia mendaftarkan menjadi calon bupati Nagan Raya karena Nagan Raya merupakan tanah kelahirannya.

"Saya putra asli Jeram, saya ingin membangun Nagan Raya," ujarnya. 

Zulfikar Sawang mengatakan Nagan Raya, dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang berdikari, memiliki potensi luar biasa untuk mencapai kemajuan yang signifikan. 

Selain itu, Digitalisasi, dengan efektivitasnya, dapat menghemat anggaran dan memodernisasi sistem pengelolaan keuangan yang masih tradisional. Pembangunan berbasis data yang akurat dan terkini, yang tidak hanya bersumber dari akademis, menjadi kunci untuk mengambil kebijakan yang tepat dan terukur.

"Kita tidak boleh terpaku pada ketergantungan pada APBD, karena potensi yang jauh lebih besar terbentang di hadapan kita," kata Zulfikar.

Namun, kata Zulfikar, berbagai hambatan masih menghadang, seperti korupsi dan nepotisme yang menghambat pemerataan pembangunan, kesenjangan dan kecemburuan sosial, tambang ilegal yang mengeksploitasi alam tanpa bertanggung jawab, dan budaya berpikir masyarakat yang belum sepenuhnya terbuka terhadap kemajuan.

Investasi yang masih kurang dan regulasi yang rumit dengan pungutan berlapis, serta minimnya keterlibatan perbankan nasional di daerah, juga menjadi faktor penghambat kemajuan.

"Ini perlu optimalisasi sumber daya dan potensi Nagan Raya untuk menuju kemajuan yang berkelanjutan dan berkeadilan kedepan," kata Zulfikar.

Untuk itu, kata Zulfikar, meningkatan syariat Islam, profesionalisme aparatur daerah, dan daya saing masyarakat menjadi landasan penting untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Selain itu, membuka peluang investasi dengan persyaratan yang jelas dan terukur, serta menertibkan tambang ilegal, menjadi langkah krusial untuk memajukan Nagan Raya.

Pemetaan potensi daerah melalui rencana tata ruang yang komprehensif akan memberikan gambaran yang jelas tentang peluang investasi dan kebutuhan pembangunan.

Dalam hal ini, kata Zulfikar, Pemerintah harus berani mengambil langkah tegas dengan melegalkan investasi yang memenuhi persyaratan dan menertibkan tambang ilegal.

"Mari kita sambut tuntutan zaman ini dengan penuh semangat dan optimisme. Kata-kata Gibran Rakabuming Raka tentang "sunnatullah" menjadi pengingat bahwa kemajuan adalah keniscayaan. Kita tidak boleh takut untuk berpikir dan berinovasi, karena hanya dengan begitulah kita dapat melangkah maju dan mencapai masa depan yang lebih cerah bagi Nagan Raya," ujarnya. 

Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra Aceh, Nasrul Sufi mengatakan bahwa membangun Nagan Raya tidak hanya bisa mengandalkan dana dari daerah saja. 

Menurutnya, diperlukan juga dukungan dari pemerintah pusat untuk mempercepat laju pembangunan. 

"Beliau memiliki jaringan dan koneksi yang kuat di pusat, sehingga mudah untuk menjalin kerjasama dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda