Beranda / Politik dan Hukum / Mantan Panglima GAM Jadi Kepala Daerah di Aceh, Dari Panglima Tertinggi hingga Panglima Operasi

Mantan Panglima GAM Jadi Kepala Daerah di Aceh, Dari Panglima Tertinggi hingga Panglima Operasi

Selasa, 25 Februari 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Para mantan panglima di era konflik bersenjata di Aceh. Foto: Tangkapan Layar


DIALEKSIS.COM | Aceh - Sejumlah eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi kepala daerah pada Pilkada 2024 di Aceh. Empat diantaranya eks Panglima, sedang mengikuti orientasi di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, mulai 21 Februari 2025. 

Keempat eks panglima GAM itu yakni Muzakir Manaf alias Mualem sebagai Gubernur Aceh, Muharram Idris sebagai Bupati Aceh Besar, Sarjani Abdullah Bupati Pidie, dan Ismail A Jalil alias Ayah Wa sebagai Bupati Aceh Utara. 

Muzakir Manaf

Muzakir Manaf adalah panglima tertinggi di GAM sejak 2002 menggantikan almarhum Abdullah Syafii. Ia memulai aktivitasnya bersama GAM sejak 1980-an dan sempat mengikuti pelatihan militer di Libya pada 1986.

Setelah berdamai antara GAM dan Pemerintah Indonesia, Muzakir Manaf dan para eks kombatan lainnya membuat partai politik lokal yaitu Partai Aceh pada 2007 lalu. 

Ketua Umum Partai Aceh itu pernah terpilih sebagai Wagub Aceh pada Pilakda 2012 lalu berpasangan dengan eks petinggi GAM yaitu Zaini Abdullah.

Kemudian, lima tahun berikutnya pada Pilkada 2017, Mualem yang maju sebagai cagub namun kalah dari eks petinggi GAM lain, Irwandi Yusuf.

Barulah pada Pilkada 2024,  Muzakir Manaf terpilih sebagai Gubernur Aceh dengan diusung Partai Aceh, Gerindra, Demokrat, PKS, PPP, PKB, PDI dan Partai Nanggroe Aceh. 

Saat ini ia sudah resmi menjabat sebagai Gubernur Aceh dan Fadhlullah sebagai Wakil Gubernur Aceh setelah dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian pada Rabu (12/2).

Muharram Idris

Muharram Idris alias Syeh Muharram cukup dikenal di kalangan warga Aceh Besar.

Eks Panglima GAM wilayah Aceh Rayeuk itu terpilih sebagai Bupati Aceh Besar pada Pilkada 2024 setelah perolehan suaranya mengalahkan tiga pesaing.

Pada saat konflik berkecamuk di Aceh, Syeh Muharram memegang peran penting di GAM.

Syeh Muharram pernah menduduki Ketua GAM Mukim Meuraxa, Komandan Operasi Daerah 4, Pelatih tantara GAM, Wakil Panglima GAM Wilayah Aceh Rayeuk hingga didapuk sebagai Panglima GAM Wilayah Aceh Rayeuk sejak 2003.

Di Pilkada 2024 Syeh Muharram yang berpasangan dengan Syukri berhasil terpilih sebagai Bupati Aceh Besar. Ia bersama wakilnya naik melalui jalur independen. Mereka dilantik sebagai bupati/wakil bupati oleh Muzakir Manaf pada Kamis (13/2).

Sarjani Abdullah

Sarjani Abdullah merupakan mantan panglima GAM wilayah Pidie yang kembali terpilih sebagai Bupati Kabupaten Pidie pada Pilkada 2024. Ini menjadi periode kedua Sarjani memimpin wilayah itu.

Sebelumnya, Sarjani menjadi bupati pada periode 2012-2017 dan terpilih lagi untuk memimpin pada periode 2025-2030. 

Pada periode ini Sarjani yang berpasangan dengan Alzaizi. Pada Pilkada 2024 lalu mereka diusung oleh Partai Aceh, Golkar dan Gerindra. Sarjani dilantik Muzakir Manaf jadi Bupati Pidie pada Selasa (18/2).

Ismail A Jalil

Ismail A Jalil dilantik sebagai Bupati Aceh Utara oleh Muzakir Manaf pada Senin (17/2) di dalam rapat paripurna DPRK Aceh Utara bersama pasangannya Tarmizi Panyang untuk periode 2025-2030.

Eks Panglima Operasi Daerah IV GAM itu terpilih sebagai Bupati Aceh Utara setelah menang melawan kotak kosong di Pilkada 2024.

Ismail atau disapa Ayah Wa semasa konflik GAM dan Indonesia menjabat sebagai Komandan Operasi Daerah IV Chik Ditunong Wilayah Samudera Pasee.

Dari 20 calon kepala daerah (bupati/walikota) yang diajukan oleh Partai Aceh, beberapa diantaranya kalah, seperti di Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Nagan Raya, Bireuen, Aceh Tenggara, Langsa, Subulussalam, Pidie Jaya, Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tengah, dan Aceh Barat Daya. []

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI