Beranda / Politik dan Hukum / Marniati Paparkan Visi Misi di PA, Bidik Kursi Wagub Aceh

Marniati Paparkan Visi Misi di PA, Bidik Kursi Wagub Aceh

Minggu, 28 Juli 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Prof. Adjunct Dr. Marniati M.Kes  menyampaikan visi dan misi sekaligus baca Al quran di Aula Keumala Hotel, Banda Aceh, Sabtu, 27 Juli 2024. Foto: Kolase Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aula Keumala Hotel, Banda Aceh, Sabtu, 27 Juli 2024, menjadi saksi ambisi Prof. Adjunct Dr. Marniati M.Kes dalam memperebutkan kursi Wakil Gubernur Aceh. Di hadapan elite Partai Aceh (PA), wanita bergelar doktor ini membeberkan visi-misinya, sekaligus menjalani ritual uji baca Al-Qur'an.

Marniati, yang digadang-gadang mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem, tak tanggung-tanggung mengumbar janji. "Kami akan hadirkan 21 industri baru," ujarnya kepada Dialeksis.com (28/07/2024), menekankan pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA) sebagai kunci.

Namun, bukan hanya soal ekonomi. Akademisi yang juga dikenal vokal ini menyodorkan ide reformasi birokrasi. Ia berencana menerapkan sistem kerja sentralisasi dan digitalisasi. "Ini langkah menuju pemerintahan Aceh yang baik dan bersih," tegasnya.

Yang menarik, di tengah dominasi politik maskulin Aceh, Marniati berani angkat suara. Ia mendesak PA menjadi wadah bagi kemajuan perempuan Aceh. "Partai harus membuka pintu lebar-lebar bagi kepemimpinan perempuan," cetusnya.

Meski demikian, perjuangan Marniati masih panjang. Uji baca Al-Qur'an yang ia jalani hari itu hanyalah satu dari serangkaian proses seleksi internal PA. Partai besutan mantan kombatan GAM ini masih menentukan sikap dalam menentukan wakil Mualem nantinya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Jaringan Survei Inisiatif Ratnalia Indriasari menyampaikan posisi kepemimpinan perempuan harus dukung siapa pun orangnya. Apalagi jika hanya sebatas orang nomor dua bukan suatu kendala utama.

"Terpenting publik akan melihat apakah Muzakir Manaf sangat mendukung kemajuan perempuan, dengan catatan orangnya dipilih memiliki kapasitas, kemampuan finansial, memiliki jaringan nasional dan internasional yang kuat serta banyak dukungan dari kalangan ulama. Jika tidak maka image Mualem dimata suara perempuan Aceh akan melemah,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda