kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Mengamuk! Anggota Dewan Bireuen Ambil Berkas Milik Pansel Panwaslih

Mengamuk! Anggota Dewan Bireuen Ambil Berkas Milik Pansel Panwaslih

Minggu, 05 Mei 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Kantor DPRK Bireuen. Foto: Fajri/Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Diduga karena isterinya tak lulus tes tulis dalam seleksi anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Bireuen. Salah seorang anggota DPRK Bireuen Daerah Pemilihan (Dapil) III Bireuen dari Partai Aceh atas nama Zulkarnaini alias Zoel SoPAN dikabarkan mengamuk.

Menurut informasi yang dihimpun Dialeksis.com kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (4/5/2024) dini hari sekira pukul 01.00 WIB di Sekretariat DPRK Bireuen.

Akibat insiden tersebut kunci pintu ruang sektariat DPRK Bireuen mengalami kerusakan dan sejumlah berkas calon anggota Panwaslih juga ikut diambil oleh anggota Dewan tersebut.


Ruang sektariat adalah ruang yang selama ini dijadikan kantor oleh anggota Pansel Panwaslih Bireuen untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam melukan perekrutan Panwaslih Bireuen menyambut Pilkada 2024.

Ketua Pansel Panwaslih Bireuen, Hamdani, dikonfirmasi Dialeksis.com menjelaskan, dirinya mengetahui adanya kejadian tersebut setelah mendapatkan informasi dari petugas Satpam setempat.

Kata Hamdani Satpam memberikan informasi ke esokan harinya, bahwa kunci pintu ruang sektariat yang selama ini sebagai tempat Pansel Panwaslih bekerja sudah dirusak dan berkas pendaftaran calon anggota diambil oleh oknum anggota dewan Zulkarnaini alias Zoel SoPAN yang mengamuk tersebut.

"Sampai hari ini berkas yang diambil belum dikembalikan," kata Ketua Pansel Panwaslih Bireuen, Minggu,(5/5/2024) kepada Dialeksis.com.

Dikatakan Hamdani, hari Sabtu kemaren sudah bertemu dengan oknum Dewan tersebut. Pertemuan tersebut dimediasi langsung oleh ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar.

Tujuan pertemuan tersebut, kata Hamdani pihak Pansel meminta agar berkas yang sudah diambil tersebut untuk segera dikembalikan. Agar Pansel bisa bekerja lagi.

Namun dewan tersebut tak mau mengembalikan berkas tersebut. Dewan tersebut kata Hamdani meminta seluruh kertas jawaban. 

Lantas kami menjelaskan bahwa yang bersangkutan tidak berhak meminta. Komisi I saja tidak meminta seperti itu. "Dalam kapasitas apa ia ingin melihat. Karena yang ikut seleksi isterinya bukan dirinya," kata Hamdani

Saat ini kata Hamdani, seluruh Pansel Panwaslih Bireuen sudah sepakat. Bahwa persoalan ini sudah diserahkan ke Komisi I. Karena pihaknya bekerja atas SK Ketua DPRK Bireuen.

Menurut Hamdani nanti bagaimana keputusan komisi I. Apakah mau dilanjutkan atau tidak. Kami siap melaksanakan. 

"Karena kami kalau ditamsilakan lage tateu upah magun bak rumoh ureng kaya. Kadicue kompor nyoe jeh ka hanjeut lee tamagun. Pulang bak poe rumoh,” demikian kata Hamdani.

Oknum Anggota Dewan Zulkarnaini alias Zoel SoPAN dikonfirmasi Dialeksis.com membantah bahwa dirinya mengamuk bukan karena isterinya tidak lulus.

Kata Zoel SoPAN ia bereaksi karena sudah ada isu-isu miring terkait perekrutan Panwaslih Bireuen. Bahwa ini sudah ada orangnya, bahwa ini sudah diseting oleh satu warna. Nyoe bahwa kabeh na ureng. Ikut cuma ke formalitas saja. "Macam dum isu,"kata Zulkarnaini 

Isu-isu tersebut menurut Zoel SoPAN, dalam hal ini nanti yang disudutkan oleh masyarakat bukan Pansel. Melainkan ialah anggota DPRK. Karena Pansel di SK oleh ketua DPRK. "Karena DPRK bersifat kolektif kolegial nama kami DPRK ikut terbawa,"kata politisi Partai Aceh ini kepada Dialeksis.com.

Zoel SoPAN juga menjelaskan, pada malam pengumuman tersebut. Ia meminta Pansel Panwaslih untuk dapat membuka hasil tes, Namun malam tersebut tak ada yang merespon.

Sehingga dirinya bereaksi mendatangi ruang sektariat sehingga ia mengambil berkas dokumen calon Panwaslih tersebut. 

Tujuan berkas tersebut diambil kata Zoel SoPAN, ia meminta Pansel dapat membuka hasil seleksi ini ke publik. Agar semua tudingan selama ini dapat terjawab.

 "Sehingga nantinya tidak menjadi tuduhan kepada DPRK. Karena mulai dari Pansel kemaren sudah digiring isu macam-macam. Bahkan ada Demo ke Kantor DPRK.

Tujuan kita ingin memastikan bahwa dalam menyongsong Pilkada mendatang. Proses harus berlangsung dalam Demokratis, clear, fair, tidak ada permainan dan segala macam. Itu saja sebenarnya," ungkap Zoel seraya membenarkan bahwa berkas tersebut masih berada bersama dirinya. (Fajri Bugak)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda