Mobil Pick-up Pengangkut Pupuk Bersubsidi di Aceh Tenggara Diamankan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora

Empat Pelaku penggelapan pupuk bersubsidi. Foto: Polres Aceh Tenggara
DIALEKSIS.COM | Aceh Tenggara - Personel gabungan dari Unit IV dan Unit II Sat Intelkam, serta Unit Tipiter Sat Reskrim Polres Aceh Tenggara, berhasil mengamankan satu unit mobil pick-up yang mengangkut pupuk bersubsidi di Desa Lawe Sigala, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pengamanan dilakukan setelah tim patroli gabungan yang sedang beroperasi di wilayah tersebut melihat sebuah mobil pick-up jenis Panther tengah mengangkut pupuk bersubsidi dari kios di Desa Simpang Semadam, Kecamatan Semadam. Tim patroli yang mencurigai kendaraan tersebut kemudian memutuskan untuk mengikuti dan memantau pergerakannya.
Setibanya di depan Mako Polsek Lawe Sigala-gala, tim gabungan menghentikan mobil tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi. Pengemudi mengaku bahwa pupuk yang diangkut milik AKH (26), warga Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara, dan hendak dibawa ke Lawe Sigala-gala dari kios UD PIAN. AKH juga ikut diamankan petugas.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Jonson Silalahi, menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam dugaan penggelapan pupuk bersubsidi.
"Kami sedang mengumpulkan keterangan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam praktik ini. Kami juga berkomitmen untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi sampai ke petani yang berhak," ujarnya Jonson Silalahi.
Petugas selanjutnya mengamankan ketiga tersangka, yaitu GM (48), sopir asal Desa Cinta Makmur, Kecamatan Babul Makmur; AR (26), kernet asal Desa Lawe Loning Aman, Kecamatan Lawe Sigala-gala; dan SAP (18), kernet asal Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur. Ketiganya dibawa ke Polres Aceh Tenggara untuk penyelidikan lebih lanjut.
Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi satu unit mobil pick-up jenis Panther, sepuluh sak pupuk Urea bersubsidi, dan sepuluh sak pupuk NPK bersubsidi.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 372 Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana, Jo Pasal 110 dari Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, serta berbagai regulasi lain yang mengatur pengawasan terhadap pupuk bersubsidi.
Pihak kepolisian mengimbau agar seluruh pihak terkait memperhatikan ketentuan distribusi pupuk bersubsidi demi mencegah penyalahgunaan yang dapat merugikan petani yang berhak.
- Akademisi USK Herman RN: Penghapusan Barcode BBM Subsidi di Aceh Adalah Hak Konsumen
- Pertamina: Pemberlakuan Barcode BBM Subsidi Berlaku Seluruh Indonesia
- Mualem-Dek Fadh Resmi Pimpin Aceh, Harapan Besar Kemajuan Ekonomi dan Pendidikan
- Perubahan Permentan, Komitmen Kepastian Akses Pupuk Bersubsidi bagi Petani
Berita Populer

.jpg)