Jum`at, 13 Juni 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Nurzahri Mundur dari Jubir Partai Aceh, Fokus Pengabdian Profesional

Nurzahri Mundur dari Jubir Partai Aceh, Fokus Pengabdian Profesional

Rabu, 11 Juni 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Nurzahri, S.T., Juru Bicara Partai Aceh. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nurzahri, S.T., resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Juru Bicara Partai Aceh. Keputusan tersebut mulai berlaku pada Rabu, 11 Juni 2025, dan telah mendapatkan restu dari para pimpinan utama partai, yakni Ketua Tuha Peuet Tgk. Malik Mahmud Al Haytar, Ketua Umum Muzakir Manaf (Mualem), serta Sekretaris Jenderal H. Aiyub Abbas.

Dalam pernyataan resminya kepada para wartawan dan media, Nurzahri menjelaskan bahwa pengunduran diri ini bukan dilatarbelakangi alasan khusus. Ia menyebut keputusannya murni untuk fokus pada pekerjaan profesional di luar partai.

“Pengunduran ini sudah saya diskusikan secara mendalam dan mendapat restu dari para pimpinan Partai Aceh. Tidak ada alasan khusus yang melatarbelakangi keputusan ini, saya hanya ingin lebih fokus pada pekerjaan saya,” ujar Nurzahri melalui keterangan persnya diterima Dialeksis.

Sebagai salah satu figur publik yang aktif menyuarakan sikap politik Partai Aceh sejak 2021, Nurzahri telah menjadi wajah komunikasi partai di ruang publik. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama kurang lebih empat tahun menjabat sebagai jubir.

“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ketua Tuha Peuet, Ketua Umum, dan Sekjen atas kepercayaan serta bimbingan yang telah mereka berikan kepada saya. Begitu juga kepada rekan-rekan seperjuangan di Partai Aceh, saya sangat menghargai dukungan yang telah diberikan selama ini,” tuturnya.

Tak hanya itu, Nurzahri juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada kalangan jurnalis dan media yang selama ini menjadi mitra strategis dalam menyampaikan pesan-pesan partai ke publik.

“Kepada teman-teman wartawan dan media, kalian luar biasa. Selama empat tahun ini telah membantu saya menyampaikan pesan-pesan Partai Aceh dengan baik dan profesional. Terima kasih atas kerjasama yang sangat berarti,” ucapnya.

Meski tidak lagi menjabat sebagai juru bicara, Nurzahri menegaskan bahwa dirinya tetap akan memberikan kontribusi bagi perjuangan Partai Aceh, terutama dalam menyelesaikan berbagai persoalan strategis yang dihadapi oleh daerah.

“Saya tetap akan membantu para pimpinan partai, baik dalam bentuk pemikiran maupun tenaga, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Aceh yang selama ini terus mereka perjuangkan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Nurzahri mengumumkan bahwa posisi Juru Bicara Partai Aceh selanjutnya akan diemban langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Aceh, H. Aiyub Abbas.

Langkah pengunduran diri ini menjadi sorotan publik politik Aceh, mengingat posisi juru bicara merupakan salah satu peran penting dalam menjaga komunikasi strategis antara partai dan masyarakat. Belum diketahui apakah langkah ini akan diikuti dengan restrukturisasi lain dalam tubuh Partai Aceh.

Namun satu hal yang pasti, kontribusi Nurzahri selama empat tahun terakhir akan tetap menjadi bagian penting dari dinamika Partai Aceh dalam merespons berbagai isu dan tantangan daerah.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI