kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Pengamat: Partai Berbasis Islam Semakin Terpinggirkan dalam Panggung Politik Indonesia

Pengamat: Partai Berbasis Islam Semakin Terpinggirkan dalam Panggung Politik Indonesia

Minggu, 24 Maret 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Pengamat Politik Prof. Dr. Firman Noor MA.[Foto: dok PKS]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menurut Pengamat Politik Prof. Dr. Firman Noor MA, hasil Pemilu terbaru menunjukkan bahwa partai berbasis Islam semakin terpinggirkan dalam panggung politik Indonesia. Bahkan, partai Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang telah berdiri sejak masa Orde Baru, harus rela keluar dari Senayan. 

Tidak hanya itu, kata Prof Firman, calon presiden yang mengusung sentimen Islam dalam dua Pemilihan Presiden terakhir juga harus menerima kekalahan.

Dari hasil Pemilu, hanya sekitar 26% kursi parlemen dipegang oleh partai berbasis Islam, meskipun umat Islam mencapai 86% dari total populasi Indonesia. 

"Mengapa umat Islam tidak memilih partai berbasis Islam adalah pertanyaan lama, yang secara teori banyak jawabannya namun secara praktek tidak ada solusi," ungkap Prof. Firman dalam wawancara Dialeksis.com, Minggu (24/3/2024). 

Menurut Prof. Firman, pada awal masa Orde Baru, terdapat pemahaman bahwa Islam tidak menjadi landasan politik yang mutlak. Hal ini membuat tidak semua umat Islam menjadikan partai Islam sebagai wadah politik mereka. Pandangan seperti yang diutarakan oleh Nurcholish Madjid atau Cak Nur, yang menilai tidak perlu mengaitkan Islam dengan kegiatan politik, semakin memperkuat pemikiran tersebut.

Selain itu, kata Prof Firman, faktor performa partai Islam yang dinilai kurang menarik bagi sebagian besar masyarakat juga menjadi pertimbangan. 

Di samping itu, sambungnya, adanya eksistensi partai non-Islam yang aktif dalam kegiatan keislaman, seperti Nasdem dan PDIP, juga semakin menarik minat publik.

“Dengan demikian, dinamika politik Indonesia terus berubah, dengan partai berbasis Islam semakin terpinggirkan dan partai non-Islam menunjukkan watak keagamaan yang tidak anti-Islam, sehingga semakin diminati oleh masyarakat,” pungkasnya. 

Berikut daftar parpol yang lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024 beserta perolehan suaranya.

1. PDIP: 25.387.279 suara (16,72%)

2. Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%)

3. Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%)

4. PKB: 16.115.655 suara (10,61%)

5. Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%)

6. PKS: 12.781.353 suara (8,42%)

7. Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%)

8. PAN: 10.984.003 suara (7,23%).

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda