kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Pengamat: Program Pertanian Mualem-Fadhlullah Perlu Implementasi Kuat

Pengamat: Program Pertanian Mualem-Fadhlullah Perlu Implementasi Kuat

Kamis, 26 September 2024 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Sayuti Malik, Kepala Bidang Organisasi dan Kelembagaan PISPI Aceh dan Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI Aceh. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Visi dan misi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah, mendapat tanggapan positif dari pengamat pertanian. Namun, mereka juga menekankan pentingnya implementasi yang kuat jika terpilih nanti.

Sayuti Malik, Kepala Bidang Organisasi dan Kelembagaan Perhimpunan Ilmuwan Sosial Pertanian Indonesia (PISPI) Provinsi Aceh, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh, mengapresiasi visi "Terwujudnya Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan" yang diusung oleh pasangan ini untuk periode 2025-2030.

"Saya mengapresiasi visi dan misi yang diusung oleh Pak Mualem dan Pak Fadhlullah, terutama terkait sektor pertanian dan kelautan," ujar Sayuti kepada Dialeksis, Kamis (26/9/2024).

Sayuti memuji rencana pasangan tersebut untuk mengatasi rendahnya produktivitas sektor pertanian dan kelautan melalui pembangunan lumbung pangan dan kawasan pertanian berbasis korporasi. Namun, dia menekankan bahwa implementasi program ini harus diperhatikan dengan seksama.

"Konsepnya bagus, tapi yang terpenting adalah bagaimana mengimplementasikannya secara nyata di lapangan," tambahnya. "Perlu ada strategi yang jelas dan terukur untuk memastikan program ini bisa berjalan efektif dan memberikan manfaat langsung bagi petani dan nelayan Aceh."

Sayuti menyarankan agar pasangan calon ini mempertimbangkan beberapa aspek penting dalam implementasi program tersebut. "Pertama, perlu ada pemetaan potensi pertanian dan kelautan yang akurat di seluruh Aceh. Kedua, pemberdayaan petani dan nelayan lokal harus menjadi prioritas. Ketiga, infrastruktur pendukung seperti irigasi dan akses pasar harus diperkuat," jelasnya.

Lebih lanjut, Sayuti menekankan pentingnya melibatkan akademisi dan praktisi pertanian dalam perencanaan dan pelaksanaan program. "Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha pertanian akan sangat krusial untuk kesuksesan program ini," tutupnya.

Sebelumnya, pasangan Mualem-Fadhlullah telah memaparkan visi dan misi mereka dalam debat calon yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Pemilihan Gubernur Aceh sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada November 2024.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda