kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Pengamat: Sarankan Debat Ketiga Pilgub Aceh dengan Panelis Berbeda

Pengamat: Sarankan Debat Ketiga Pilgub Aceh dengan Panelis Berbeda

Senin, 04 November 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Kemal Fasya Dosen FISIP Universitas Malikussaleh. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Pengamat politik dari Universitas Malikussaleh, Kemal Fasya, menyoroti pentingnya pemilihan panelis baru untuk debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) putaran ketiga yang akan membahas tema politik, tata Kelola pemerintahan dan layanan publik.

"Debat ketiga ini membutuhkan panelis yang benar-benar kompeten dan memiliki integritas tinggi di bidangnya. Selain itu, penting untuk memberikan ruang partisipasi bagi para ahli baru sesuai tema yang akan dibahas," kata Kemal kepada Dialeksis, Senin (4/11/2024).

Dosen FISIP Universitas Malikussaleh ini menekankan pentingnya memperhatikan keterwakilan perempuan dalam pemilihan panelis. Menurutnya, keberagaman perspektif akan memperkaya kualitas pertanyaan dan diskusi dalam debat.

"Panelis harus dipilih berdasarkan track record yang jelas, baik dari sisi pengalaman maupun karya-karya yang telah dihasilkan. Ini akan membuat debat terakhir memiliki warna yang berbeda dan lebih substantif," jelasnya.

Terkait pelaksanaan teknis, Kemal mengkritisi penyelenggaraan debat kedua yang dinilai kurang profesional dalam mengontrol audiens. 

"Event Organizer dan stasiun televisi penyelenggara harus lebih profesional pada debat ketiga. Kontrol terhadap audiens harus lebih ketat untuk menghindari kegaduhan seperti yang terjadi pada debat kedua," tegasnya.

Lebih lanjut, Kemal menyarankan agar KIP mempertimbangkan mekanisme screening yang lebih ketat terhadap audiens yang hadir. 

"Debat cagub dan cawagub bukan ajang kampanye atau unjuk dukungan, tapi forum untuk menguji visi, misi, dan program para kandidat," ujarnya.

Akademisi ini juga mengusulkan agar format debat lebih mengedepankan diskusi mendalam tentang kebijakan konkret. 

"Panelis harus mampu menggali lebih dalam tentang implementasi program yang ditawarkan cagub dan cawagub, bukan sekadar pertanyaan normatif," tambahnya.

Sebelumnya, KIP telah mengumumkan bahwa debat ketiga akan digelar pada pertengahan bulan ini. Debat tersebut akan fokus pada isu-isu ekonomi yang menjadi perhatian publik, termasuk strategi pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Harapannya debat ketiga ini bisa menghadirkan diskusi yang lebih berkualitas dan memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam menentukan pilihan," pungkas Kemal.[ra]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda