kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Pesona Alam Gunung Berapi Burni Telong Siap Dijajah Pendaki

Pesona Alam Gunung Berapi Burni Telong Siap Dijajah Pendaki

Kamis, 20 Juni 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Wisata Bener Meriah, Gunung Burni Telong. Foto: Tribungayo.com


DIALEKSIS.COM | Bener Meriah - Selama libur sekolah, mendaki gunung bisa jadi alternatif aktivitas seru. Salah satu destinasi mendaki yang recommended adalah Gunung Merapi Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Tak sekadar olahraga, pendakian ini akan memanjakan mata dengan pemandangan indah dari puncak gunung. Pikiranmu pun akan lebih segar.

Bagi yang tertarik, simak informasi berikut sebelum memulai pendakian:

Berdasarkan skripsi Listria Wahyuni berjudul "Pengembangan Destinasi Wisata Alam Burni Telong: Dampak Terhadap Kehidupan Sosial, Budaya, Ekonomi, Keagamaan dan Kepercayaan Masyarakat Gayo", Gunung Burni Telong adalah gunung berapi di Aceh tengah. Nama tersebut diambil oleh masyarakat Suku Gayo, yang berarti "gunung yang terbakar", karena setiap tahun lerengnya kerap terbakar tanpa sebab jelas.

Gunung setinggi 2.624 mdpl ini pernah meletus pada 1837 dan 1924, menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan pemukiman sekitar. Letupan terakhir terjadi pada 2004 saat tsunami Aceh dan 2013 saat gempa Aceh Tengah. Meski status aktif, saat ini tingkat aktivitasnya masih normal.

Daya tarik Burni Telong adalah keindahan alamnya yang disebut "negeri di atas awan". Selain pemandangan memukau, gunung ini juga dikenal kaya ragam flora dan fauna. Pendaki tak sekadar menikmati terbit-terbenamnya matahari, tapi juga dapat berkemah dan meneliti di shelter ketiga dengan satwa liar seperti tupai dan bunga edelweis yang tumbuh subur.

Kepercayaan mistis masyarakat sekitar juga menambah daya tarik. Mereka meyakini adanya kehidupan gaib di hutan rimba Burni Telong, seperti sabana luas di Gunung Gereudong dengan masjid gaib untuk para wali (aulia). Masyarakat sangat menghormati gunung dan menjaga lingkungannya agar tetap suci.

Untuk mencapai puncak, tersedia 8 jalur utama dengan beberapa pos dan mata air: Pos Ranger Burni Telong, Pintu Rimba, Shelter 1, Shelter 2, Mata Air, Shelter 3, Goa, dan Puncak Cempege Burni Telong.

Rute favorit dimulai dari Jalan Medan-Banda Aceh, lalu menuju pertigaan PT KKA dan Perempatan Simpang Pondok di Bener Meriah sebelum sampai di Gunung Burni Telong. Jalur ini mudah diakses dengan fasilitas seperti pos registrasi.

Namun, ada sejumlah larangan saat mendaki berdasarkan Qanun Kampung Rembune No. 03/2016, seperti wajib lapor ke pemuda setempat, membayar biaya Rp5.000, tidak mendaki berpasangan kecuali bersama pemandu, dilarang mesum atau menginap satu tenda dengan non-muhrim (jika kedapatan akan dinikahkan dan didenda Rp10 juta), serta dilarang membawa narkoba, senjata, cat, dan hal terlarang lainnya. Pengambilan bunga edelweis dan menebang pohon di area gunung juga tidak diperbolehkan.

Meski gunung api aktif, dengan mematuhi peraturan, pendakian ke Gunung Burni Telong tetap aman dilakukan. Siapkan juga perlengkapan pendakian untuk merasakan sensasi petualangan nan menakjubkan di negeri di atas awan ini!

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda