kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Pj Gubernur Bustami Masuk Survei NasDem Sebagai Cagub Aceh

Pj Gubernur Bustami Masuk Survei NasDem Sebagai Cagub Aceh

Rabu, 03 Juli 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah dikabarkan termasuk salah satu tokoh Aceh yang disurvei oleh Partai NasDem sebagai calon gubernur pada Pilkada Aceh November 2024 mendatang. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana dalam keterangan tertulis yang diterima Diaeleksis.com, Rabu (3/7/2024).

"Ya, Pak Bustami memang salah satu tokoh yang masuk dalam survei NasDem Aceh. Nama beliau diusulkan oleh sejumlah tokoh Aceh ke DPP Partai Nasdem beberapa waktu yang lalu," kata Raji, panggilan akrab Bendahara DPW Partai Nasdem Aceh tersebut.

Raji menyebutkan, pada prinsipnya NasDem menghormati semua aspirasi politik yang berkembang. Ia menyatakan, tidak tertutup kemungkinan NasDem akan mengusul Bustami jika hasil survei bagus.

"Kalau memang surveinya bagus dan potensi menang terbuka, bisa saja kita dukung beliau. Namun sejauh ini belum ada komunikasi politik terkait Pilkada antara kami dengan Pak Bustami," jelasnya.

Dalam melaksanakan survei, Raji menginformasikan bahwa NasDem tidak hanya tertuju pada satu nama, tetapi ada sejumlah tokoh Aceh yang masuk survei partai yang didirikan dan dipimpin oleh putra Aceh, Surya Paloh tersebut. Termasuk Muzakir Manaf alias Mualem.

Kata Raji, Nasdem memasukkan semua nama tokoh calon gubernur yang selama ini diperbincangkan oleh rakyat Aceh untuk disurvei. Ada dari kalangan politisi, unsur birokrasi, ketua partai, ulama, juga akademisi. 

"Yang perlu dicatat, kita tidak hanya berbicara satu dua nama. Ada banyak nama tokoh potensial lainnya yang masuk survei NasDem. Ada Haji Uma, Nasir Djamil, Ruslan Daud, Muhammad Nazar, Safrizal dan nama-nama lainnya, termasuk Mualem," sebutnya. 

Para kandidat ini ada yang mendaftar sendiri, ada yang didaftarkan dan ada juga yang diusulkan oleh tokoh atau kelompok masyarakat. 

"Kita tidak ingin membatasi hanya pada kandidat tertentu saja. Kita sejak awal berkomitmen untuk membuka peluang kepada semua putra-putri terbaik Aceh yang memiliki komitmen untuk membangun Aceh. Dan tentu saja yang memiliki potensi untuk menang dalam Pilkada nanti," kata dia.

Menurut Raji, semua kandidat yang disurvei memiliki peluang yang sama untuk diusung oleh NasDem jika punya potensi menang. Namun hasil survei bukan merupakan syarat tunggal untuk mendapatkan dukungan dari NasDem. Raji menjelaskan bahwa hasil survei merupakan salah satu variabel yang paling penting bagi para kandidat sebagai pertimbangan untuk mendapatkan SK dukungan dari DPP Partai NasDem.

"Kita telah menyelesaikan survei periode pertama, sekarang menunggu hasil survei periode kedua. Mudah-mudahan pertengahan juli ini hasil survei sudah final semuanya," lanjut Raji.

Selain survei, Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana juga menyebut bahwa kesepakatan dengan partai koalisi juga jadi faktor penentu kandidat tersebut bakal diusung.

Hal ini mengingat NasDem tidak memenuhi syarat untuk mengusung secara mandiri. Sebab untuk bisa mengusung calon gubernur, partai politik atau koalisi partai politik harus memiliki minimal 13 dari 81 kursi DPRA hasil Pemilu 2024.

Raji menambahkan, sejauh ini belum ada kesepakatan final terkait koalisi Pilkada. Silaturahmi dan komunikasi politik dengan partai lain masih terus berjalan. 

"Semuanya masih dinamis. Semua opsi yang tersedia kita kaji dan masih terus kita jajaki. Prinsipnya kita ingin melahirkan kandidat cagub terbaik. Yaitu kandidat yang memiliki visi membawa perubahan bagi Aceh lebih baik 5 tahun ke depan," ujarnya. 

Selain itu, kandidat tersebut juga memiliki komitmen untuk menuntaskan persoalan kemiskinan, membuka lapangan kerja dan mengakselerasi pembangunan untuk Aceh yang lebih maju dan sejahtera. 

"Menjawab harapan tersebut, kita butuh cagub yang punya kapasitas komunikasi dan relasi yang baik dengan semua stakeholder strategis, terutama pemerintah pusat. Untuk mewujudkan hal ini kita siap bekerja sama dengan semua kekuatan politik yang ada di Aceh. Baik parnas maupun parlok," kata Raji.

"Kami sadar, membangun Aceh tidak mungkin dilakukan sendiri oleh NasDem. Menyelesaikan persoalan Aceh harus melibatkan banyak pihak. Karena itu kita membuka diri untuk bekerja sama dan berkoalisi dalam Pilkada dengan semua parpol yang memiliki kesamaan visi dalam membangun Aceh," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda