kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Politikus Golkar Serukan Kedewasaan Berpolitik Jelang Pilkada Aceh

Politikus Golkar Serukan Kedewasaan Berpolitik Jelang Pilkada Aceh

Senin, 19 Agustus 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Tokoh Muda Aceh, Ahmad Haeqal Asri Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Partai Golkar Aceh. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Menjelang pesta demokrasi Pilkada Aceh yang akan digelar pada 27 November 2024, Ahmad Haeqal Asri politikus Partai Golkar Aceh, menyuarakan pentingnya kedewasaan berpolitik dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Dalam sebuah diskusi bersama Dialeksis pada hari Senin (15/7), Haeqal menekankan bahwa momentum Pilkada harus dimaknai sebagai pesta rakyat yang penuh suka cita dalam mencari pemimpin yang tepat untuk Aceh.

"Pilkada bukan ajang pertarungan yang menghalalkan segala cara, melainkan sebuah proses demokratis untuk memilih pemimpin terbaik. Kita harus mengedepankan sikap patuh dan tunduk pada aturan yang ada," ujar Haeqal saat dihubungi Dialeksis.com (19/08/2024).

Politikus yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Golkar Aceh ini menggarisbawahi pentingnya kontrol diri dan kelompok selama berlangsungnya Pilkada. Menurutnya, hal ini krusial untuk menciptakan iklim politik yang sejuk dan damai di Aceh.

"Dalam berpolitik, hal terpenting adalah kesadaran semua pihak untuk mengontrol diri dan kelompoknya. Ini akan membawa kesejukan dan kedamaian selama berlangsungnya Pilkada Aceh," tambahnya.

Haeqal juga menyoroti pentingnya kesiapan mental dalam menghadapi hasil Pilkada. Ia menegaskan bahwa siapapun yang terpilih sebagai pemimpin untuk lima tahun ke depan harus didukung demi kemajuan Aceh.

"Berpolitik bukan hanya soal meraih kemenangan, tapi juga kesiapan untuk menerima kekalahan dengan lapang dada. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa merajut kebersamaan pasca Pilkada untuk membangun Aceh," jelasnya.

Lebih lanjut, politikus berpengalaman ini mengingatkan bahwa perpecahan pasca Pilkada harus dihindari. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk bersatu dalam membangun daerah, terlepas dari hasil Pilkada nantinya.

"Jangan sampai pasca Pilkada tidak ada kebersamaan. Semua pihak harus siap menerima kekalahan dan bersama-sama membangun Aceh menuju perubahan dan pembaharuan yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.

Pernyataan Haeqal ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik dan pemerintahan, Saddam rassanjani dari FISIP Universitas Syiah Kuala, menilai bahwa seruan ini sangat relevan mengingat dinamika politik Aceh yang kerap diwarnai ketegangan.

"Pesan Pak Haeqal ini sangat penting. Aceh membutuhkan kedewasaan politik dari semua pihak untuk menjaga stabilitas dan mendorong pembangunan pasca konflik," ujar Saddam Rassanjani PhD Candidate in Social Policy.

Sementara itu, Wakil Ketua KIP Aceh Agusni AH, menyambut baik imbauan tersebut dan berharap seluruh peserta Pilkada dapat menginternalisasi pesan-pesan positif ini. "Kami dari KIP Aceh berkomitmen untuk menyelenggarakan Pilkada yang jujur, adil, dan demokratis. Dukungan dari tokoh politik seperti Pak Haeqal sangat membantu dalam menciptakan iklim Pilkada yang kondusif," tutupnya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda