Minggu, 22 Juni 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Prabowo Singgung Mualem di Forum Ekonomi Rusia, Eks Panglima GAM Kini Jadi Gubernur Aceh

Prabowo Singgung Mualem di Forum Ekonomi Rusia, Eks Panglima GAM Kini Jadi Gubernur Aceh

Sabtu, 21 Juni 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Presiden Prabowo dalam diskusi panel acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Tangkapan layar akun youtube Sekretariat Presiden. 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil dalam salah satu diskusi panel utama di ajang St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat, 20 Juni 2025.

 Di hadapan para pemimpin dunia, ekonom, serta cendekiawan internasional, Prabowo berbicara lugas dan menyentuh hati ketika menjawab pertanyaan mengenai pentingnya rekonsiliasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan latar belakangnya sebagai seorang mantan perwira militer yang kini menjabat sebagai kepala negara, Prabowo menyampaikan pandangannya tentang rekonsiliasi bukan sebagai konsep abstrak, tapi sebagai prinsip hidup yang telah ia praktikkan dalam perjalanan kariernya.

Dalam jawabannya, Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan yang dikenal dunia karena perjuangannya melawan apartheid. 

Menurut Prabowo, Mandela adalah figur penting yang telah menginspirasi dirinya dalam memahami makna sejati dari rekonsiliasi.

“Ia (Mandela) pernah dijatuhi hukuman mati, atau setidaknya diancam dengan hukuman mati, dan dituduh melakukan banyak hal. Namun pernyataannya yang terkenal adalah bahwa ia bersedia memberikan nyawanya demi prinsip kebebasan,” ujar Prabowo yang dilansir media dialeksis.com di akun youtube Sekretariat Presiden. 

Prabowo menilai Mandela sebagai contoh nyata bagaimana seorang pemimpin dapat memilih jalan damai dan persatuan, alih-alih balas dendam, bahkan setelah mengalami penderitaan yang luar biasa.

Tak hanya berbicara mengenai tokoh internasional, Prabowo kemudian menyinggung pengalaman pribadinya di dalam negeri. 

Ia menyoroti hubungan masa lalu dengan Muzakir Manaf atau Mualem, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh.

“Pemberontakan separatis di Aceh. Sangat panjang, saya kira hampir 30 tahun. Tapi bayangkan, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka, yang dulu melawan kami selama lebih dari 25 tahun, sekarang bergabung dengan partai saya,” ungkap Prabowo di depan para peserta forum.

Menurutnya, kisah transformasi Mualem dari seorang pejuang separatis menjadi kepala daerah yang sah di bawah naungan NKRI adalah bukti bahwa rekonsiliasi bukan hanya mungkin, tapi juga menghasilkan perubahan nyata dan positif.

“Bahkan dia kini menjadi Gubernur Aceh, dan saya Presiden Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mantan musuh pun bisa bersatu,” lanjut Prabowo, disambut tepuk tangan hangat dari peserta panel.

Prabowo menegaskan bahwa pengalaman sebagai prajurit justru membuatnya memahami bahwa kekuatan sejati ada pada kemampuan untuk berdialog.

“Sebagai mantan prajurit, saya selalu berusaha, bahkan dari dulu untuk bernegosiasi. Negosiasi, negosiasi, negosiasi. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
dpra