Pendukung Muzakir Manaf (Mualem), Syahril Ramadhan. Foto: for Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pendukung Muzakir Manaf (Mualem), Syahril Ramadhan berharap dinamika politik di Aceh bisa berubah dalam beberapa hari ini sebelum KIP Aceh membuka pendaftaran calon kepala daerah.

Syahril menilai pengumuman Pasangan Mualem dari unsur Partai Gerindra yaitu Fadhlullah (Dek Fad) dinilai tidak tepat, karena Dek Fadh pernah gagal dalam merebut kursi DPR RI.

"Ini berdampak tidak baik pada penilaian kemenangan pasangan Mualem-Dek Fad," ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (20/8/2024).

Selain itu, masalah keterwakilan wilayah juga menjadi suatu faktor, Syahril menilai, Dek Fad tidak tepat untuk menjadi pendamping Mualem.

"Jika kita melihat peta kemenangan Irwandi Yusuf tahun 2017, maka Barsela cukup menjadikan injeksi suara untuk Irwandi saat itu. Mualem telah memegang beberapa basis PA, seperti Aceh Utara, Aceh Timur, Pidie, dan Aceh Jaya. Namun suara diluar basis tersebut masih sangat signifikan menjadi pendukung kemenangan salah satu kandidat, termasuk Mualem," jelasnya.

Untuk itu, Syahril berharap, Mualem mengambil Safaruddin dari unsur Gerindra sebagai pasangannya. Mengingat Safaruddin mempunyai prestasi baik dari karir politik, pendidikan, hingga ketokohannya untuk mewakili Barsela.

"Safaruddin ini anak muda Barsela yang menjadi episentrum politik di wilayah Barsela. Patut dipertimbangkan, lihat prestasi karir politiknya, pendidikan, dan akumulatif voter yang memilihnya di satu Kabupaten saja telah menjadi barometer sebagai tokoh sentris Barsela," ungkapnya.

Namun demikian, Syahril mengatakan siapapun pasangan Mualem, dia tidak punya kepentingan apa-apa. Hanya saja sebagai masyarakat yang memahami kondisi sosial politik di Aceh dia berharap keterwakilan wilayah jangan dilupakan, untuk menjadi unsur kemenangan dan perekat persatuan Aceh.

"Saya kali ini telah menyatakan all out mendukung Mualem sebagai Cagub, tak masalah siapapun Cawagubnya, namun harapan saya dapat dipertimbangkan pasangannya adalah tokoh energik, muda, intelektual, berpengalaman dalam politik dan pemerintahan, beliau tidak lain adalah Safaruddin," tutupnya.***