kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Terungkap Sudah! Ini Alasan Airlangga Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Terungkap Sudah! Ini Alasan Airlangga Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Minggu, 11 Agustus 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tangkapan layar video pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Foto: rm.id


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang demi menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas selama masa transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

Melalui video pernyataan yang dilansir CNNIndonesia.com pada Minggu (11/8), Airlangga menegaskan, "Setelah pertimbangan mendalam, saya memutuskan untuk mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan kelancaran transisi pemerintahan."

Saat ini, Airlangga masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet Jokowi. Posisinya krusial mengingat tantangan ekonomi global yang tengah bergejolak, yang juga berdampak pada ekonomi Indonesia. Penurunan daya beli masyarakat, tingginya angka pengangguran, dan gelombang PHK menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani.

Pengunduran diri Airlangga secara resmi disampaikan pada Sabtu (10/8) malam. Ia menekankan bahwa Golkar, sebagai partai besar dan dewasa, akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai AD/ART untuk memilih ketua umum baru. "Proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Golkar," ujarnya.

Airlangga juga menyoroti pencapaian Golkar di bawah kepemimpinannya, termasuk peningkatan perolehan suara di Pileg 2024 dengan 102 kursi di DPR, serta ribuan kursi di tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. "Tak hanya itu, kita juga berhasil memberikan kontribusi besar dalam kemenangan Pak Prabowo dan Gibran pada Pilpres," tambahnya dengan bangga.

Keputusan Airlangga ini menandai babak baru dalam dinamika politik Indonesia, khususnya di tubuh Partai Golkar. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi partai dan mendukung kelancaran transisi pemerintahan yang akan datang.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda