Timses Paslon 01 Gerakkan Massa ke DPRK Bireuen, Tuntut Pansus Pilkada
Font: Ukuran: - +
Sebanyak 25 demonstran diterima beraudiensi dengan anggota DPRK Bireuen, terkait ketidakpuasan hasil Pilkada Bireuen 2024. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejumlah Timses Paslon 01 yang belum bisa menerima kekalahan kandidat jagoan mereka, kini kembali menggerakkan massa untuk menggeruduk gedung DPRK Bireuen pada Selasa (24/12/2024).
Massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Aliansi Masyarakat Bireuen (GAMB) berunjuk rasa serta mengintervensi legislatif untuk membentuk panitia khusus (Pansus) Pilkada, akibat duet Murdani Yusuf dan Muhaimin (Mu'min) kalah telak dari paslon 03, H Mukhlis ST - Ir H Razuardi MT.
Seperti diketahui, hasil perhitungan suara Pilkada Bireuen pada 27 November 2024 lalu, tercatat paslon 03 sukses meraih suara terbanyak yakni 122.898 suara pemilih, sedangkan paslon 01 hanya berhasil mengumpulkan 71.296 suara dan paslon 02 sebanyak 26.919 suara.
Akibat kekalahan tersebut, beberapa timses paslon 01 meradang dan tak bersedia terima hasil tersebut, buntutnya berbagai cara tidak terpuji dan culas dilakukan, untuk membuat rusuh dan memperkeruh suasana berkedok demi demokrasi rakyat. Bahkan, aksi demo dilakukan berjilid-jilid guna melampiaskan kekecewaan atas kekalahan itu.
Diantara timses paslon 01 yang ikut terlibat yakni Iskandar alias Tu ih, tercatat sebagai Ketua Keamanan dan Satgas 01, M Fadhil alias Fadil Juang yang merupakan anggota Bidang Logistik dan APK, serta beberapa tim lainnya yang terlihat cukup agresif menebar isu menyesatkan, untuk membentuk opini negatif publik terhadap hasil pilkada lalu.
Bermacam ungkapan kata munafik diumbar oleh pentolan timses 01 ini, saat berorasi di depan halaman kantor wakil rakyat. Seperti ungkapan yang dilontarkan Tu Ih bahwa dia siap mati, demi membela masyarakat di Kabupaten Bireuen.
"Semua akan kami hadapi, bahkan uroe nyoe long siap berdarah demi long bela masyarakat Kabupaten Bireuen, ini tidak main-main pak, mereka berani berbuat kesalahan, berani membuat kecurangan jadi mengapa saya harus takut untuk membela kebenaran, lebih baik saya mati," ujar Tu Ih berkoar-koar dalam orasinya.
Pantauan awak media, sekitar 150 massa tiba di depan halaman DPRK Bireuen sekira pukul 10.30 WIB, lalu sejumlah orator aksi ini silih berganti menghujat penyelenggara pilkada, serta mengecam DPRK yang belum memenuhi keinginan demonstran untuk membuat Pansus Kecurangan Pilkada.
Setelah hampir satu jam berkerumun diterik matahari, akhirnya 25 demonstran diterima beraudiensi dengan anggota DPRK Bireuen, diruang rapat lantai 3 gedung wakil rakyat itu. Setelah berdiskusi dan menyampaikan uneg-uneg mereka, terkait proses pilkada dan ketidakpuasan atas hasil akhir kontestasi pemilihan bupati/wakil bupati Bireuen, akhirnya para perwakilan pendemo turun dan membubarkan diri pukul 13.00 WIB. [*]